Friday 15 June 2018

Review Penerbangan Tibet Airline

Tibet airline, dari namanya sudah jelas ini maskapai penerbangan milik Tibet toh. Dengan kode penerbangan "TV", dan memiliki kantor pusat yang terletak di Lhasa, ibukota propinsi Tibet. Merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan Air-China, yang melayani rute-rute penerbangan domestik dari Lhasa. Namun seiring berjalannya waktu, mulai dari July 2016 lalu sampai saat ini, Tibet Airline mulai meluncurkan beberapa rute penerbangan internasional.
http://www.tibetairlines.com.cn/
Mungkin temen-temen masih bingung Tibet itu punya-nya China atau bukan sih? Tibet itu adalah salah satu negara bagian atau propinsi dari China, yapp, jadi bukan negara sendiri yaaa. Lokasinya di sebelah barat daratan China, dan menggunakan mata uang yang sama dengan negara China.
Tepat setahun yang lalu, saya merasakan sensasi terbang bersama Tibet Airline dengan rute domestik Xian-Jiuzhaigou (baca: ciu cay kou) dengan waktu tempuh 1 jam 35 menit. Jiuzhai Huanglong Airport, bandara diatas pegunungan dengan ketinggian 3448m diatas permukaan laut. Itu sensasi-nya wah banget loh, terbang melewati gunung-gunung yang puncaknya sebagian tertutup oleh salju, dan mendarat di gunung yang salah satu sisinya dipangkas dan dijadikan bandara. Satu-satunya bandara terdekat bagi turis yang ingin mengunjungi tempat wisata Huanglong dan Jiuzhaigou National Park.
Pesawat biasa dengan formasi duduk 3-3, bangku yang minimalis dengan nuansa merah-ungu. Cukup nyaman kok, ga kesempitan bangku-nya, ruang untuk kaki juga biasa, nggak sempit.
Penerbangan ini menawarkan penerbangan full-service, artinya termasuk free bagasi 20KG dan santapan dalam pesawat. Cuman tidak ada hiburan TV dalam pesawat, dan kita ga boleh menyalakan handphone dalam pesawat, walaupun plane mode ataupun hanya untuk dengar musik!! Setiap 10-15menit sekali pada saat penerbangan berlangsung, akan ada petugas berseragam pilot yang akan muter-muter dan mengawasi setiap penumpang dalam pesawat. Jadi kalau keliatan main hp, siap-siap aja ditegur deh, jutek lagi. Jadi mendingan nikmatin aja pemandangan yang superrrrr keren dari atas pesawat.

Walaupun hanya kurang lebih 1,5jam penerbangan, tapi santapan yang disajikan ga tanggung-tanggung boook. Ada jus, roti, desert, air putih botolan, cemilan kacang dan makanan utamanya saya nyobain mie-ayam(kalau ga salah inget, atau ikan yahh)-jamur, plus acar sama sambel. Dan rasanya juga ga disangka-sangka ternyata enak lohhh, walaupun udah setahun berlalu, tapi tiap liat foto-nya masih keinget kalau pada suapan pertama itu perasaan yang muncul tuh ga nyangka ternyata makanan-nya enak.
Jiuzhaigou masih termasuk dalam provinsi Sichuan, dan Sichuan terkenal dengan makanannya yang asin dan pedas, jadi ga heran kalau di pesawat pun ada acar dan sambel, rasa makanan-nya juga dibilang enak mungkin karena cocok banget buat lidah kita orang Indonesia, yang demen asin-asin pedes. Puas banget naik pesawat Tibet Airline, walaupun ga boleh nyalain handphone karena alasan keamanan.

Beberapa foto yang saya ambil ini, jujur saya foto sebelum saya tau kalau aturan dalam pesawat Tibet Airline tidak memperbolehkan kita menggunakan perangkat elektronik apapun selama dalam penerbangan. Sampai akhirnya di tegor sama abang-abang pilot ganteng tapi jutek itu, baru tau deh ada aturannya. Hehehe... Anyway, this is my story, this is my experience, and this is my life.

4 comments:

  1. Wow, kok seru sih! Mantap ada blog yg bahas maskapai antimainstream! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wow thanks for visiting mate... cheers :D

      Delete
  2. Info nya seru, sukses terus bloggnya gan, Tempat karaoke nyaman bikin having fun cuma di karaoke purwokerto

    ReplyDelete