Sunday, 30 October 2016

Persiapan WHV Australia - Dag Dig Dug Tahap 1


Hidup itu adalah perjuangan! Kata-kata yang berulang-ulang diucapkan oleh ibu ku sampai-sampai tertanam didalam hati ini. Memang bener, ditambah lagi prinsip dan kepercayaan ku, dimana asal ada niat dan bersungguh-sungguh melakukannya, lakukan yang kamu bisa semaksimal mungkin, sisanya biar Tuhan dan seluruh alam semesta yang bekerja dan membantu kita.

Semua orang punya cita-cita, saya juga, namun ga banyak yang cita-citanya hanya menjadi mimpi belaka. Kalau cita-citaku adalah mengelilingi dunia (tanpa ngabisin tabungan yang ada), bukan hal yang mudah apalagi saya bukan lahir di keluarga yang kaya raya. Tapi kembali lagi, usaha, giat, dan ga lupa untuk selalu taat sama Yang Di Atas, membuat cita-citaku mantap berjalan di jalurnya, pelan tapi pasti. 

Setelah negeri Taiwan, pikiranku kembali menerawang ke negara lainnya, pingin banget dari dulu ke Australia. Bukan hanya sekedar pergi, tapi maunya sampai peolosok-pelosok sisi kecantikan Oz (australia) bisa kutengok dengan mata kepala sendiri. Dan hasilnya, ada kesempatan dengan mengambil Work Holiday Visa Australia (WHV). Semua bukan kebetulan lah, masa kebetulan terus-terusan. Dengan WHV ini, kita diberikan visa selama 1 tahun (bagi WNI) untuk jalan-jalan sambil kerja di negeri kangguru.  

Untuk info lebih lengkap mengenai WHV (class 462) https://www.border.gov.au/ 
Intinya di sini adalah kamu bisa stay di Oz sampai max 1 tahun, dan selama di Oz, kamu boleh bekerja legal dan sambil jalan-jalan hepi-hepi. Syarat lengkapnya, baca di web imigrasi Oz deh ya, jangan males-males baca dan browsing!!

Sebelum daftar, paling penting siapin dokumen-dokumennya. Paling awal siapin sertifikat test bahasa inggris, paling aman siapin IELTS (Oz githu loh, kalau toefl kan buat USA). Kecuali kamu kuliah di univ internasional yang pelajarannya memang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, cukup minta surat keterangan dari kampus.

Kalau sertifikasi kemampuan bahasa inggris sudah beres, nah ini nih yang butuh proses makan waktu, surat rekomendasi visa bekerja dan berlibur yang dikeluarkan dari ditjen imigrasi Indonesia. Kita akan diundang untuk diwawancara sebelum dikasih surat rekomendasinya, semua gratis tanpa biaya, kecuali ongkos yeee!! hehehe... Tapi serius makan waktu abisss, sekarang sih mending, jadwalnya cepet banget keluarnya, kalau doloeee denger-denger dari sesepuh yang udah dari Oz, malahan nunggu jadwal interview aja ga heran kalau sampai 3 bulan! OMG!!




11 July 2016
Daftar wawancara di website imigrasi.go.id. 

28 July 2016
Pengumuman jadwal wawancara keluar di website imigrasi.go.id. Katanya ada yg terima email undangan, kalau saya ga terima. Harus rajin-rajin cek sendiri jadwal wawancara di website imigrasi, siapa tau namamu sudah ada di dalam.
18 Agustus 2016
Lt. 12, Gedung Ditjen Imigrasi, Jl. HR. Rasuna Said Kav.X6 No.8, Kuningan, Jakarta Selatan.
Wawancara. Begitu jam 10an sampai di gedung imigrasi, suasana udah rame dengan WHV warrior. Begitu sampai, daftar ulang dulu, di meja ada disiapkan secarik kertas untuk daftar ulang beserta aqua gelas. Hehehe.... Akan dipanggil berurutan berdasarkan list daftar ulang, first come first serve lah.
Hampir jam 11 siang, akhirnya dipanggil juga, di dalam ruang interview ada 3-4 petugas interview lainnya. Dokumen di cek-cek, awalnya pakai bahasa Indonesia. Lalu d suruh introduce yourself. Mulai deh komat kamit bahasa Inggris. Mau ke Australia mananya? Teman ada tinggal di mana? Beres deh, dikasih tanda terima. 
Dipesen surat rekomendasi akan dikirimkan via email, 5-7hari, setelah dapat surat rekomendasi harap langsung daftar visa di AVAC, karena surat rekomendasi ada masa berlakunya sampai 30 hari.

3 hari berlalu, masih kalem, 7 hari berlalu bolak balik cek email tapi nihil, makin resah, akhirnya saya mencoba menghubungi imigrasi via email, sampai 3 kali, tapi ga ada respon balasan apapun juga!! 2 minggu, 3 minggu, sampai akhirnya jadwal wawancara kloter selanjutnya sudah keluar, nyerah deh. Entah kenapa, apa ada yang salah dengan dokumen saya kah? Memang waktu itu saya pakai TOEFL iBT, tapi pada saat saya ajukan, petugasnya sempet ngecek lagi ke petugas lainnya yang kemungkinan lebih senior, dan mereka bilang TOEFL iBT bisa di accept. Haihhh.. nasibbb.... langsung deh patah semangat. Tanpa alasan yang jelas, tanpa balasan dari pihak imigrasi, bikin makin patah hati.

Mungkin ya karena TOEFL yah, seharusnya pakai IELTS, oke lah saya keluarkan lagi biaya sebesar 2.700.000 IDR buat test IELTS di british council. Sempat patah semangat sih, tapi ga boleh menyerah! Menyerah itu yang bikin kalah. Setelah test IELTS, walaupun hasilnya belom keluar, saya daftar ulang lagi untuk wawancara surat rekomendasinya.


26 Agustus 2016 
Daftar wawancara di website imigrasi.go.id.

27 September 2016
Pengumuman jadwal wawancara keluar di website imigrasi.go.id. Kali ini saya terima email undangan dari pihak imigrasi. Dan kembali saya cek di website imigrasi, dan nama saya memang tercantum untuk wawancara per tanggal 20 Oct 2016.

20 Oktober 2016 (Kamis)
Sekitar jam 09:30 pagi saya tiba di Ditjen Imigrasi, dan kali ini pesertanya banyak banget, memang sih dilihat dari daftar undangan ada 160 nama yang terundang. Prosedurnya sama, daftar ulang di kertas yang disediakan di meja, dan nunggu panggilan deh. Wawancara yang harusnya mulai jam 9pagi, baru dimulai sekitar jam 9:50 pagi, dan saya kebagian nomor 70-an, yah tungguin deh sampe siang jam 12-an. 

Ada kejadian menegangkan juga, kan saya pakai baju kaos polo berkerah, trus ada temen-temen yang kenalan di situ juga sambil nunggu, ngobrol-ngobrol dan bilang katanya denger-denger wawancara untuk surat rekomendasi whv ini ga boleh pake baju kaos polo, nanti di suruh pulang. Apa iyaaaa??!! Langsung deh cari blog-blog di website, ga ada yang share soal ginian. Akhirnya daripada musti ngulang sampe 3x kan yah, aku minjem kemeja sama sesama warrior. Huff, untung ada temen baik yang bersedia minjemin, dan untung wawancaranya lancar.

24 Oktober 2016 (Senin)
Pagi-pagi biasa cek email, woaaaaaaa, surat rekomendasinya muncul di inbox saya!!! Kyaaaaa... seneng bangettt dehhh. Dag Dig Dug tahap 1 selesaiiiii dengan tersendat-sendat tapi hasilnya tetep good result! Thanks God!!!



Selanjutnya tinggal apply visa deh, ceritanya nanti di Dag Dig Dug tahap 2 ya!

Sunday, 23 October 2016

Ulang Tahun makan gratis ditraktir sama Glosis

Setahun sekali kita merayakan ulang tahun, setahun sekali di hari itu kita menjadi orang paling special, berbahagia, dan menerima begitu banyak ucapan selamat dari keluarga dan kerabat. Ga ketinggalan kalau tradisinya orang Indonesia, yang berulang tahun harus men-traktir, jadi bikin kantong menipis juga. Betullll??? Hehehehe...
Tapii, daripada traktir orang melulu, ga ada salahnya jugaaa kalau sekali-sekali (ya iyalah setahun sekali doang ultahnya) memanfaatkan gratisan yang ditawarkan dari beberapa restoran di Jakarta, ibaratnya ditraktir pada saat kita ultah. Eaaa.... Jaman sekarang dimana informasi dengan mudahnya berlalu-lalang siap ditangkap, saya sempat mencatat ada some restaurants yang bakal traktir di hari ulang tahun kita, steak holycow, glosis, pecel lele lela, dan ayam bakar mas mono. Semuanya ga pake ribet, cukup tunjukkan ktp atau kartu identitas kita.
Kesempatan kali ini, mau share pengalaman di traktir sama glosis restaurant berlokasi di mall kelapa gading 3. Yang paling kerennya tuh, kita bisa dateng makan gratis sampai 3 kali, mulai dari hari H-1, hari H, dan hari H+1. Seriussss ga booonggg! Cukup membawa kartu identitas, lalu bilang ke server kalau mau pesen menu yang berulang tahun, nanti servernya akan berikan menu yang bisa kita pilih dan pesan gratiisssssss. Ini nih yang hebat lainnya, menu gratisannya ga cuman satu macem! Kita bisa pilih 1 dari 6 apa 8 (lupa) menu yang tersedia. Toppp!!
Sebenarnya glosis restaurant udah ada dari generasi ke generasi, ibaratnya pemain lama di bidang steak house. Tapi seiring berjalannya waktu, menu-menu baru mulai ditambahkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Harga yang terbilang passs, pelayanan yang ramah dan sopan, dengan kualitas makanan yang tetap terjaga, membuat glosis menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan-pelanggan setianya.
Hari itu pesananku jatuh pada daging sapi lokal sirloin steak dengan tingkat kematangan medium. Steak yang seharusnya 99.000 idr dapat saya nikmati gratis. Jika ga suka sirloin steak, kita boleh juga memilih tenderloin steak, baked fish, sausage, chicken steak, atau beberapa menu pilihan lainnya. Selang kurang lebih 10 menit, orderan saya tiba dengan senyuman ramah dari servers.

Yang bisa saya katakan hanya enak! Hehe... apalagi gratis jadi makin enak kali yahh? Ukuran porsinya pas, mengenyangkan. Tingkat kematangan dimasak sesuai pesanan, dengan saus mushroom yang kental dan berisi potongan jamur, gigitan demi gigitan so juicy. Kalau buat orang tua, mungkin agak sedikit keras ya dagingnya, tapi buat saya cukup pas. Karna dengan begitu, saya merasakan tekstur dan rasa yang khas daging sapi dalam setiap gigitan.
Karena kali ini saya kencan dengan mom, jadi saya ada order 1 porsi baked fish juga (harganya 72.000 idr), yang katanya baked fish di sini juga ga akan mengecewakan. Dan ternyata beneran, teksturnya lembut sekali tapi ga hancur, begitu masuk mulut semuanya terasa meleleh, dengan wangi harum mentega yang kental dan kesegaran dari tetesan lemon menambah cita rasa yang bikin kita ga cepat merasa enek. So yummy!

Cuma satu yang kurang oke buat saya, kentang gorengnya kurang greget. Bagian dalamnya terlalu kering mungkin karena efek kentang goreng frozen yang langsung digoreng sebelum mencair ya? Padahal disajikan panas-panas habis baru digoreng loh. I have tasted better, so this one disappointed me. But overall, i value this restaurant 4 of 5 stars. Next time biarpun nggak ulang tahun, pasti bakal dateng lagi, again and again.

Terakhir, mau ngucapin thank you juga dong buat glosis mall kelapa gading karena udah di traktir sampe puas dan kenyang. Semoga dengan adanya promo ini, bisa mengundang pelanggan-pelanggan baru yah. Tetap maju!!

Sunday, 16 October 2016

Ada apa di Dusun Bambu Lembang-Bandung?

Bandung, kabupaten Jawa Barat, satu hal yang saya tahu, hindari ke Bandung di hari libur, apalagi weekend! Selain macet karena diserbu warga Jakarta, tempat-tempat wisata yang apik dan tenang di Bandung (termasuk lembang dan sekitarnya) langsung transformasi menjadi tempat yang hectic banget, rugi dehh kalau weekend atau tanggal merah ke Bandung. Selasa siang, tepat jam 12 siang, honda jazz yang saya kendarai mulai meluncur menuju Lembang, Bandung. Kurang lebih 150km ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam, dan langsung menuju ke Dusun Bambu, it's gonna be one peaceful day at Dusun Bambu-Lembang Bandung.
Dusun Bambu, awalnya saya cuma nyari-nyari info kuliner di Bandung dengan view yang jempolan, trus beberapa menyarankan makan di dusun bambu, jadi kita putuskan deh ke situ. Ternyata dusun bambu itu adalah tempat wisata keluarga yang didalamnya ada taman, danau, restaurant dan permainan anak-anak. Jadi seperti tempat wisata lainnya yang cukup populer di Bandung seperti farmhouse, floating market bandung, dan lainnya, dimana pengunjung akan dikenakan biaya tiket pintu masuk untuk dapat menikmati fasilitas di dalam.
Dusun bambu
Kolonel Matsuri KM 11, Cisarua, Bandung Barat
Weekday 15.000 IDR /orang
Weekend 20.000 IDR /orang
Motor 10.000 IDR
Mobil 15.000 IDR
Mini Bus / Bus 25.000
Selasa sore waktu menunjukkan hampir jam 4, masih terlihat beberapa pengunjung yang sedang duduk bersantai di area pintu keluar-masuk. Setelah melewati petugas pemeriksa karcis pintu masuk, mobil odong-odong yang disediakan pihak dusun bambu sudah standby untuk mengantar kita ke main area yang dapat dicapai juga dengan berjalan kaki sekitar 5 menit, namun rutenya akan cukup menguras keringat loh, melihat jalur yang agak menanjak. Saya bayangkan bagaimana crowded-nya tempat ini kalau hari libur, jangan coba-coba dehhh...
Sebenarnya dusun bambu ini cukup luas, namun spot-spot utamanya adalah daerah danau buatan yang menawarkan permainan naik sampan di tengah danau, lalu skywalk-nya yang menembus pepohonan, dan area taman bermain bagi anak-anak. Tidak semua fasilitas dapat dinikmati gratis walaupun kita sudah membayar tiket masuk, seperti taman bermain anak, ada biaya tersendiri yang harus dibayarkan agar pengunjung yang membawa anak-anak dapat menikmatinya.
Pertama-tama saya menjelajah skywalk yang sebenarnya dinamani Lutung Kasarung. Sungguh suatu kenikmatan ketika saya berjalan santai menikmati keindahan alam, dan ditemani angin sejuk yang berhembus lembut, dijauhi dari hiruk-pikuk perkotaan.
Ada bungalow-bungalow yang dibuat membundar seperti bola yang terbuat dari kayu ranting menyatu dengan alam, satu-persatu saya lewati dan ternyata semuanya terkunci. Penasaran saya ngintip, didalamnya dilengkapi meja dan busa tatakan untuk duduk lesehan. Ukuran bungalow ada yg agak kecil ada pula yang besar, ternyata jika pengunjung mau bersantai di dalam, boleh bangettt, cukup membayar 120rb-250rb per jam-nya. Ngebayangin duduk di dalam ditemani kopi susu panas dan roti bakar, wahhh bayanginnya aja udah heaven bangettt (eh, di heaven ada susu kopi sama roti bakar ga yehhh?! Hehehe...)
Kalau perempuan, pasti masuk ke toko kelontongnya, blanja atau nggak itu urusan kedua deh, yang penting cuci mata, cek harga, pegang-pegang, udah puass. Hahaha... Ada pasar khatulistiwa yang menjual berbagai cemilan dan barang-barang tradisional khas jawa. Buat bapak-bapak ga usa cemberut yahhh, di bagian luarnya pasar khatulistiwa ada banyak pedagang makanan ringan dan bangku-bangku untuk meluruskan kaki sejenak sambil ngemil.
Kalau soal harga, namanya juga di tempat wisata, so pasti lebih mahal lah dari biasanya. Saya nyobain seporsi tahu gejrot yang dibanderol seharga 15.000 rupiah. Biasanya mah goceng juga dapet tuh, celetuk teman seperjalanan saya. 7 biji cabe rawit bikin saya kepedesan, perlahan mulai berkeringat deh.
Setelah ini, mampir ke danau buatan yang katanya ada restaurant yang menawarkan makan di pinggir danau. Melewati taman buatan yang dibuat asri dan hijau dengan aliran sungai kecil membelah taman menjadi 2 sisi.
Wahh, ternyata banyak pengunjung yang lebih senang berkumpul di area danau ya. Suasana tenang seketika berubah menjadi keceriaan. Hehehe... di danau ini ada perahu donat dan perahu sampan yang disewakan bagi pengunjung, cukup merogoh kocek 10.000-20.000 per orang untuk dapat menikmati fasilitas ini.
Pada kesempatan kali ini, ga lupa saya abadikan pemandangan danau sampan sangkuriang dengan pano mode dari iphone 6s tercinta. Hehehe... Ga mau kalah dong dari para fotografer yang pada ngantongin camera dslr.
Rumah-rumah mungil di pinggiran danau itulah yang disediakan oleh restoran purbasari bagi pengunjung yang mau menyantap masakan khas sunda sambil bersantai di pinggir danau. Hanya saja ada minimal ordernya, 500.000 rupiah sekali santap, tapi beda lagi aturannya kalau weekend. Sejenak saya berfikir kalau semuanya terasa komersil yahhh... Ga mau kehabisan akal, dari atas bukit, ternyata ada tenda-tenda yang boleh digunakan bagi pengunjung untuk bersantai, tanpa syarat pulaaa~
Seperti yang saya tulis sebelumnya, ada taman bermain yang disediakan untuk anak-anak. Prinsip utama orang tua pada saat liburan keluarga adalah anak senang maka orang tua pun senang. Tempat selfie ada, tempat makan ada, tempat main ada, lengkaplah sudah.
Terakhir sebelum kembali ke pintu keluar-masuk, ternyata masih ada area sawah yang memikat hati untuk dijelajahi. Yahhh maklum, namanya juga orang kota masuk desa... modernisasi sudah menjadi makanan sehari-hari yang membosankan, back to nature adalah suatu hadiah yang dinanti-nantikan bagi orang kota seperti saya.
Singkatnya, Dusun Bambu boleh menjadi suatu keindahan tersembunyi di Bandung (ga tersembunyi banget sih, hahahah...) walaupun sedikit banyak terasa terlalu komersil (namanya juga cari untung), namun bolehlah dikunjungi kalau berkunjung ke Bandung setidaknya sekali. Tapi pastinya hindari hari libur jika mau merasakan nuansa alam yang kental di sini. Semoga keasrian dan kebersihannya tetap dijaga.

Sebagai penutupan artikel kali ini, di sini saya sertakan short video yang saya capture selama di dusun bambu, silahkan bagi yang mau mampir, tapi mohon dimaklumi yahh kalau kualitas video-nya tidak sebagus yang di foto. Link nya ada di sini https://www.youtube.com/watch?v=mCe907VAtKg 

Tuesday, 11 October 2016

Stir Fry Tomatoes with Eggs

In Taiwan (where I lived, studied, and worked before), whenever I see this tomato-eggs menu on the display table, i will order it immediately without any second doubt. First time I ordered this tomato-eggs dish, I'm not sure how it will taste, would I like it or not, since I'm not quite a fan of tomatoes. But after one determinant bite, I think tomatoes just entered into my heart.
My mom once said, it's okay if you can't cook even though you are a women, but you should have an ability to cook the dish you loved at least! So today, I will show you how to cook tomatoes with eggs stir fry. I think the idea of the dish was came from Chinese.

Before we start, let's prepare the ingredients. As you see the tittle I wrote, tomatoes and eggs are the main ingredients. Ah...For the record, this can serve 2 people. 
  • 2 tomatoes 
  • 3 eggs
Always add one more egg from the number of your tomatoes. (Ex: 5tomatoes 6eggs, 1tomato 2eggs)
  • 2 tea spoons of salt
  • 2 table spoons of sugar
  • 2 table spoon of cooking oil
Don't be afraid to put too much sugar, because basically tomatoes are sour, so you don't want that on your dish.
  • A little bit of chopped green onion (optional)


Now, lets begin. I promise, you can mastered it just in one try, and it will cost you like only 5 minutes to cook. First, crack the eggs and mix it, then cut all tomatoes into thin slices (we want all the juices from tomatoes comes out!).
  • Put 1 table spoon of cooking oil into the frying pan, heat it and gently put the eggs, stir it into a scramble eggs until no more liquid but not too dry, then rest it into an empty bowl or plate if you like.
  • Next, with the same empty frying pan, heat another 1 table spoon of cooking oil then put all tomato slices, all of it! Close it with cover for 2-3minutes, it will let the juices comes out generously.
  • After 3minutes pass, remove the cover, put all the salt, sugar, and chopped green onion, don't forget to stir it. 
  • After another seconds, bring back the scrambled eggs we have before into the fryping pan that full with tomatoes and the juices, stir it gently and break apart all the eggs, let the eggs absorb the delicious tomato juice, then serve.
You should have your lunch or dinner prepared with warm cooked rice. Just sharing another simple recipe and hoping you guys can use it to impress your families! Have a good day.

Sunday, 9 October 2016

Slice of Heaven, one of restaurant inside GI

Slice of heaven, sekilas dari namanya langsung terbayang sebuah cafe yang menyuguhkan potongan cakes yang rasanya bakal surga banget. Tapi ternyata imajinasiku jauhhhh bangett dari kenyataannya, slice of heaven adalah sebuah restaurant bertemakan modern japan western italian food yang lokasinya di salah satu mall bergengsi di Jakarta, yesss Grand Indonesia (west mall 5th floor) atau disingkat GI.

Bermula dari kasus penculikan yang pelakunya teman-teman sedih-bahagia bersama-sama, menuju ke GI kamis malam jam orang pulang kerja, jauh-jauh macet-macetan dari Kelapa Gading cuma buat makan di sini. Awalnya malesin banget dehh, tapi kata-kata bujukan dan memelas keluar dari Mala (one of my best friends), "padahal kita sengaja beli vouchernya buat makan bareng sama u", alhasil hati luluh deh...

Sekitar jam 7 kurang (malem) kita berangkat, sampai di GI jam 8:30 malem, macet plus karena kita pakai layanan uber pool (jadi sempet diajak muter dulu ke rawamangun), perut udh mulai krucuk-krucuk. Hahaha... Restaurant yang katanya cukup ramai dan antri di saat weekend, cukup lenggang dihari kamis malam, hanya ada sekitar 10-12 tamu lainnya yang sudah mulai menyantap pesanan mereka. Suasanya ruangan cukup tenang dan cozy, penerangan yang cukup, dengan lampu kuning yang memancarkan kehangatan.
Satu persatu pesanan yang kita pesen muncul. Tiga macam dishes dan satu jug besar minuman yang cukup untuk makan malam kita bertiga. Minuman yang kita pesen namanya love dust (serbuk cinta gitu?), campuran jus kiwi, strawberry, jeruk nipis, apel, lalu ditambah sirup markisa dan mojito. Wahh lengkap sudah. Rasanya manis 80% asam 20%, dilengkapi potongan kecil buah-buahan yang bisa diseruput melalui sedotan, nyegerin dan harum banget pas diminum, kalau saya sih cocok banget, tapi si Hilda (another one of my best friends) bilang kaya minum pengharum kamar mandi/ruangan. Nahh looo?!?
Love dust (jug) 125K
Time for meals. Cobain si bacon wrap dulu, ini yang daritadi udah diincer-incer, potongan daging pork yang kenyal dan empuk, lalu dibungkus dengan bacon, ga lupa dengan saus keju untuk nambahin kadar kalorinya seakan-akan bacon dan pork meat yang didalamnya masih belom cukup heavy calories! Ukurannya memang pas untuk one bite. Rasa bacon lebih mendominasi awalnya, namun pork meat yang terbungkus didalamnya juga perlahan mengeluarkan rasa yang light but delicious. Not bad pikir saya, tapi ga akan saya bela-belain kedua kalinya macet-macetan hanya untuk ini.
Bacon wrap 125K
Selanjutnya cobain tahu dengan potongan daging sapi dan lelehan keju yang menggiurkan buat lidah modern seperti kita-kita, yang bikin menarik adalah penyajiannya diatas piring panas alias hotplate. Gimana mau kurussss kalau makannya beginian semua!?! Hahaha... saya pesen ini karena baca review orang lain yang katanya enak banget, tapi review saya jauh berbeda. Suapan demi suapan, hanya terasa corned beef alias daging kornet pakai keju. Potongan-potongan kecil tahu hanya sebagai pelengkap saja, menu utamanya adalah daging kornet pakai keju tokkkk. Mungkin buat penggemar keju sama kornet yaaa boleh lahh...
Tofu beef cheese 95K
Dan terakhir kita santap waffle combo, 4 potong waffle dengan 2 potong bacon yang di oven sampe kering menurutku, deep fried chicken cutlet, ditambah sejumput fresh salad, telur mata sapi, dan sirup maple. Baconnya kerassssss, more like kepingan krupuk mentah yang pinggiran-nya warna warni. Tidak ada yang salah dengan wafflenya, semua orang pasti suka waffle hanya saja porsinya jangan berlebihan, 4 potong waffle buat makan bertiga, passs! Terakhir chicken cutletnya, daging ayam yang dilapisi remah roti dan digoreng kering, its heaven! Ini baru enak, outside layer was so crispy, and the meat was so juicy and rich! Akhirnya nemu yang bener-bener memuaskan. Hehehe...
Waffle combo 125K
Harganya kalau dibilang murah ya ga murah juga, kalau mahal yaaaa ga gitu mahal jugaaa secara di GI gitu loh, jangan lah disamakan dengan warteg atau mcd ya kan?? Hehehe.... Kalau buat service, baguss kok, semua sopan dan baik. Malahan kita makan sampai malem banget, sampai yang lain udah mulai siap-siap tutup toko sisa kita bertiga yang masih duduk di meja makan, tapi ga ada satupun yang cembetutin kita atau negor kita untuk cepat-cepat keluar.

Saya sendiri bukan penggemar masakan western, kalau disuruh milih makan steak atau shabu-shabu, saya lebih milih shabu-shabu, jadi ulasan saya mungkin tidak objektif, boleh dicoba, hanya saja dari segi kenikmatan makanan tidak bisa membuat pengunjung merasa ingin terus-terusan kembali demi makanannya.

Monday, 3 October 2016

Falling in Love with Hongkong-Macau Eps 1

Day 1, Saturday 3 Sept 2016

Again!! We took Malaysia Airline for this trip, since the plane ticket is very cheap! We just got 2,250,000 IDR /pax for Jakarta-HongKong return trip (1 transit in KL), as you know Malaysia Airline offer you full service airline with 30kgs of check-in luggage per person. The flight was designed arrive at 19:30, but we got delayed around 5-10minutes (same old same old).
Welcome to Hong Kong
Arrive at Hong Kong International Airport or just call it HKIA, we take a bus A21 to Tsim Sha Tsui area, stop at cameron road, cost 33HKD /pax. I was choosing public bus because i prefer enjoy my ride to the city center with HongKong's night time scenery. And i loveeedd travel with Hong Kong's famous double-decker bus.
2nd floor of HK's double-decker bus
From cameron road bus stop, just 5minutes walk to check-in to the hostel that we already booked using booking.com before, 460HKD for 2nights + 10% tax (so the hostel cost us 506HKD) and deposit 100HKD (they will return it as we check-out later), all paid in cash. We stayed at hostel inside Chung King Mansion building.
My first impression when entering the room, well the room is quite clean, the bathroom is clean also, have an old but cool air con and Flat LCD TV, wi-fi also available, and don't worry about the electric socket, they install an universal socket next to the bed. Not bad i think, and they provide free drink water in dispenser machine for the guests. Maybe providing towel and doormat outside the bathroom would be nice, yes they didn't give us any towel or doormat. But then! I think the spring bed not hygiene at all, we got some bug's bite during our sleep, and yes we found our skin getting tattooed the day after!! I promise i will not stay at this property ever again!

Chung King Mansion is quite famous for the low cost traveler or backpackers, they provide private room with bathroom, affordable price compare to hotel, but if you have an open-modern mind and feel okay to stay at shared-room like dorm, then you can find there are so many out there offering you much cheaper than this rate. This area Tsim Sha Tsui, actually is like pecenongan in Jakarta, crowded, and so local. So many people standing outside chung king mansions offering cheap hostel for tourists.
Underpass toward Avenue of Star
After put the luggage inside the room, we walk near hotel area, take some pictures before go back to end today's journey.




Day 2, Sunday 4 Sept 2016
-Avenue of Star
-The Peak

Morning everyone... Because of our hostel is not providing any breakfast for us, so we need to find our meals by self. People from the internet just telling me there are so many delicious and cheap food at Hau Fook Street, from our hostel just like 10 minutes walking distance.
So 9am in the morning, still too early for Tsim Sha Tsui, because we only find 2-3 restaurants that already open for business. We decided to eat porridge, since they don't sell cooked rice menu until 11am.
I choose porridge with centuries egg (pi dan egg) and fish slices, and one portion of chinese rice cakes with small shrimp (in my country they call it chi cong fan). The porridge (26hk$) taste good, but i think they put water too much, for rice cakes (16hk$) i really don't feel the shrimp, maybe i just find 2-3 bites from 15 bites that have very small small small shrimp (its called ebi).
source: http://www.beijingholiday.com/
Let me explain a little bit about Hong Kong, Hong Kong actually have 3 big area / city / island if i may. They seperate it into Kowloon Area (Tsim Sha Tsui is here), Lantau Island Area (HKIA, Giant Buddha is here), and Hong Kong Island Area (where The Peak belongs).
Today's weather is sunny and foggy i think. Walking from hostel to Avenue Stars resulting sweat coming out. Hahaha.... Even its only like 15minutes walking distances anyway. We can't see clear panorama from the avenue of stars. But as we planned, we visit avenue of stars and we will directly toward to The Peak after this.
i know you, but you don't know who i am
Avenue of Star is one of main tourist spot in Hong Kong, about 3 years ago when i came here for the first time, they located just next to the sea on the side of the street, but look at now, they build this beautiful bridge to make if more wider.

Next destination is The Peak, i want to try the mini bus from IFC building. So we took MTR from Avenue of Stars to Central Station, and follow the direction to IFC Two (a building's name), then ask the information service for the direction to mini-bus station. Yes, you can directly reach The Peak from IFC Two by using minibus number 1.
8 HKD
But while we were walking finding the right path, we also found a small cakes shop, Maxim's Cake Shop, because of so many people also buy some cakes from there, so i decided to steal 2-3bites from this delicious chocolate brownies cake with chocolate and peanut on top (8hk$). This is really delicious, the sweetness is just right, and the brownies below the chocolate is not too dry but not to soggy also. Yummm~
Again after the cake, we visited this coffee shop inside the IFC building. Actually this is just like a department store, and this coffee shop really looks interesting, again is because so many people-so crowded standing and lining up.
Inside, you can find coffee of course, cakes, sandwiches, bread, other drinks and wine also, and fresh salads. The business is really good. Everything looks tantalizing and so fresh from the oven. Am i too  exaggerating? Nyahaha....
38 HKD, please don't blame me for this food-porn!
So the order just come out from my mouth, i take one big spinach turkey cheesy bread. Waiting around 8 minutes for reheating. Trust me, the portion was quite big! Soft warm bread inside with crispy on the edges. Spinach cheese and the slices of turkey just make a perfect combination. There are vegies, meat, and cheese, We are Indonesia, its too bad that i just feel tasteless when there is no sauce sambal, you should bring one next time!

Okay stop for snack-ing. Lets get back to The Peak, after asking and wandering, finally we find the bus terminal (sorry can't really explain you guys, because really its confusing), just ask the information lady when you reach IFC 2 building, okay?!
Mini-Bus number 1, will send you to the peak, cost you 10,2 hk$ /pax. I am not choosing peak tram because i'm just thinking that riding tram on this Sunday Morning will be so crowded and tiring if you have to standing along the road. And plus, the mini-bus charge cheaper than the tram.
You can also take the public bus number 15 to reach The Peak from Central. They will charge you only 9,8hk$ /pax. I take this bus to go back to the city. The journey from/to the Peak is only like 30minutes ride. FYI, if you are an easy car-sick person, tram will be your best option to reach The Peak, since taking the public bus or mini-bus will get you on zig-zag twist road. And the skillfull driver will not let you go off so easy. Hahaha....
we are really at the altitude!

Anyway, i am using octopus card for all transportation transaction (except A21 bus HKIA-Tsim Sha Tsui), you should buy it at the airport when you first arrive. New octopus card cost you 150 hk$ (100 hk$ balance inside the card, and 50 hk$ deposit for the card). Keep the card and don't lose it, you can get 50 hk$ deposit returned when you return the card to any MTR service counter. http://www.octopus.com.hk/

Most of tourists reach the peak for trying the peak tram and to visit gallery of Madame Tussauds. Me? I enjoy the scenery accompanied by warm tea and cakes on windy breeze.