Tuesday 20 November 2018

Review Philippines Airlines - The Heart of Filipino

Philippines Airline 7-13 November 2018 dengan rute Jakarta-Manila-Jakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 4jam5menit, mumpung lagi promo dapat harga 2,4juta per orang. Philippines Airline adalah jasa penerbangan full service dan bisa dikatakan merupakan maskapai penerbangan nasional di negaranya yakni negara Filipina. Yahh, layaknya Garuda Indonesia yang merupakan maskapai penerbangan nasional milik negara Indonesia toh.
Oh ya, untuk penerbangan internasional disediakan bagasi cuma-cuma sampai 30kg. Selanjutnya merupakan hasil penilaian prbadi... Simak yuuukk...

Good interior, memberi kesan simple tapi nyaman. Hiburan dalam pesawat ada LCD layar sentuh, dan ada USB port untuk nge-cas hp smartphone kita. Touchscreen alias layar sentuh-nya juga bagus, ga lemot respons-nya. Untuk bantal sudah disediakan di bangku masing-masing (karena penerbangan jarak sedang), cuman sayangnya untuk selimut kita musti minta sama pramugari-pramugara nya begitu kita udah duduk di tempat duduk kita, dan minta selimutnya segera sebelum kehabisan.
Untuk keramahan service-nya saya rasa kurang bagus, kurang senyum, terkesan jutek-jutek deh. Kalau untuk seragam sih terkesan agak formal kuno, terkesan ga semodern pesawat-nya. Yaaaa formal-formal gitu lah... Staff-nya 95% orang filipino semua, yang pramugara-nya lemayan ganteng-ganteng juga. hehehe...
Nah setiap naik pesawat yang saya naikin, pasti saya menilai kualitas take-off dan landing nya. Hehehe... Emang sih jelas banget saya tuh bukan pilot, cuman kan kita penumpang boleh juga dong ikut menilai. Sebenernya kualitas take-off dan landing sebuah pesawat itu tergantung pilotnya kan yah, dan ga bisa 100% mencerminkan kualitas seluruh penerbangan dari perusahaan tersebut. Tapi dari situ juga tertanam di mindset saya kalau 90% kualitas penerbangan tersebut ditentukan oleh pilot yang dipekerjakan atau ditraining sama perusahaan penerbangan itu sendiri. Ya gak sihhh, ga mungkin perusahaan penerbangan mempekerjakan pilot tanpa test.

13November2018, Manila-Jakarta with Philippines Airline, sea of clouds by bazk3t
Dan menurut saya, take-off dan landingnya pas penerbangan Jakarta-Manila, wew... ga smooth abisssss, terutama pas take off, berasa banget kasar dan bikin jantungan! Nyahaha.... Tapi ya itu kan, seperti yang saya bilang, beda pilot beda skill. Buktinya pas penerbangan pulang-nya, take-off dan landingnya smooth tuhhh, dan selama penerbangan juga nggak se"bumpy" penerbangan pas pergi.

Trakhir, saya mau kasih penilaian terhadap makanannya. Pertama saya coba nasi dengan daging sate ayam, disajikan dengan mousse sebagai penutup. Rasanya okeh tuh, satu lagi saya coba mie udang tapi ga ada enak-nya sama sekaliiii. Mie-nya kemanisannnn.
Beef Rice prepared by PAL
Chicken Spaghetti prepared by PAL
Nah waktu penerbangan pulang, saya cobain nasi daging sapi (rasanya okeeee), satu lagi spaghetti ayam (rasanya huambarrr). So kesimpulan yang bisa diambil, kalai naik PAL alias Philippines Airline musti pesen nasi aja, jangan pilih yang lain. Saya kasih penilaian 8 lah dari skala 10. Walaupun makannya setengah enak setengan nggak, cuman varian minumannya cukup lengkap, semuanya tersedia mulai dari jus, wine, teh, kopi, bir pun ada.

Ngomong-ngomong soal minuman jadi inget nih, memang pelayanan pramugari-pramugara PAL kurang oke. Selain seperti yang saya bilang diatas (jutek-jutek), mreka jg agak males, yahh helpful sih kalau di request, cuman kurang rajin inisiatif. Kita kan penerbangan subuh, nyampe-nya pagi, harusnya yah 1jam sebelum mendarat, mereka harusnya nawarin minuman hangat dong seperti kopi atau teh, padahal pas makan tuh, pas kita mau minta minuman panas, mreka bilang "hot beverage will be serve later". Akhirnya tuh 15 menit sebelum mendarat itu mreka baru buru-buru nawarin air putih. Ya elaaaa... kaya kebelet aja, buru-buru.

 
One thing that give a different feeling is when they broadcast the safety video, they broadcast with an unique way, which is always using different background on each explanation, the background is Philippine's famous tourist spot, this way they also advertising their own country. Well done PAL!

And that's the end of my survey, Philippines Airline - The Heart of Filipino.

Tuesday 6 November 2018

Jetstar, Australian Low Cost Airline Review

Yes, sesuai judulnya, Jetstar itu adalah penerbangan milik perusahaan Australia, dan seperti yang sudah temen-temen tau, kl jetstar itu juga merupakan penerbangan berbasis low cost alias hemat, jadi untuk bagasi dan makanan harus bayar biaya tambahan lagi. Jetstar merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan Qantas, dan mulai beroperasi semenjak 2003.

Pertama kalinya naik Jetstar, karena saya terbang dari Darwin menuju Jakarta, dan karena ga ada pilihan lain, secara Dawin kota kecil gitu loh. Dulu ada Airasia, tapi semenjak beberapa tahun terakhir sudah ga ada lagi. Untuk yang ekonomis, ya mau ga mau lah naik Jetstar.

11oct2018 Darwin-Singapore-Jakarta 25kg luggage = 218$AUD

Langsung to the point ya, buat interior semuanya biasa aja dengan susunan bangku 3-3, dan pada saat landing dan take off juga biasa aja, ga alus-alus banget, ga kasar-kasar banget. Untuk perihal on-time, yah kemarin sih sempet delay 10-15menit, delay-nya pas boarding biasa. Puas sih puas aja lah, namanya juga penerbangan low cost kan. Kebetulan saya ga mesen meals jadi ga tau deh kualitas dan rasa makanannya. 

Untuk pramugari-nya, emmm kebanyakan pramugara deh. Mostly orang-orang asia, seragamnya simple, pakai kaos polo hitam dengan sedikit garis oranye di kerahnya, dengan bawahan celana panjang bahan hitam. Dengan tambahan jas nya, yang casual formal, wehh jas-nya kerennnn. Anyway, 2 kali terbang dan nemu-nya pramugara yang ganteng-ganteng dan full make up, you know lah, macam cowo metrosexual. 

Ga ada yang perlu di complain. Oh ya ada saran nih buat temen-temen. Kalau beli tiket jetstar, pastikan beli bagasi skalian saat membeli tiket pesawatnya, jangan beli tiket dulu, trus baru bagasi, soalnya harga bagasinya jadi mahal banget kalau beli-nya belakangan. 

Kemarin itu ada temen saya beli bagasi-nya belakangan, 30kg aja kena 125$aud (padahal tiket saya + bagasi 25kg cuma 218$aud). Tapi anehnya, harga bagasinya bisa berubah-berubah. Awal-awal saya cek 125$aud, trus 10menit kemudian saya cek lagi naik jadi 135$aud, trus sore-nya saya cek lagi turun lagi jadi 130$aud, besoknya saya cek lagi jadi 125$aud lagi. Jadi pastikan kebutuhan bagasi anda sebelum booking tiket, biar ga kena mahal.