Sunday 20 November 2016

Dimsum Choie, Halal dan Harga Besahabat


Tiba-tiba kepingin banget makan dimsum udah lama juga ga makan, cari di daerah kelapa gading secara domisili di situ gitu lohhh. Browsing-browsing di Qraved (itu lohhh aplikasi daftar restaurant dan kedai-kedai, pokoknya semua berhubungan dengan yang bisa dimakan dan diminum), dapatlah dimsum murah tapi kualitas rasanya oke (katanya sih gitu), harganya dibanderol 1 harga yaitu 13.000 rupiah per item, mampirlah ke Dimsum Choie (anyway Muslim Friendly lohh, soalnya ada tulisan HALAL-nya) lokasinya di sebelah sekolah NJIS, blakang gedung gading marina.
Tempatnya kecil sih, dia ada rooftop nya, cuman cuaca Kelapa Gading belakangan ini ga bisa diprediksi, jadi daripada lagi makan terus keujanan yah, jadi makan di lantai bawah aja. Pas saya datang malam minggu (Sabtu malam), jam makan malem lohhh jam 7-an, ehhhh cuma ada sepasang bapak-bapak dan ibu-ibu lagi nunggu pesanan keluar. Asliii sepiiii abissssssss.... yahhh, namanya udah kebelet mau makan dimsum kan yah, hajar deh cobain.  

Saya pesen 6 macem, siomay, hakau, xiaolongbao, ceker ayam, suikiaw, lumpia kulit tahu. Menunggu agak lama, wajar lahhh kan musti dipanasin sampe mateng dalemnya, memang mau makan frozen food? hehehe.... Akhirnyaaaa, hanya ini yang dapat saya katakan....
Siomay by Dimsum Choie
-Hakau not recommended, kulit bagian dalamnya serasa hancur jadi benyek dalamnya. Seharusnya udangnya garing gurih dan kulitnya lembut lembab tapi ga benyek.
-Kaki ayam kurang meresap bumbunya, dan kalau saya suka yg lembut sampai mau lepas tulangnya dari engselnya, biar pas dimakan tinggal slrupp, tapi ceker ayam dimsum choie buatku kurang tender.
-Xiaolongbao nya gatot... Memang buat xiaolongbao tuh ga gampang loh, tapi saya taunya cuman makan aja. Kalo enak ya pasti saya bilang enak. Kulitnya terlalu tebal, dan ga ada kuah sari ayam di dalamnya, xiaolongbao itu kan di Taiwan disebut juga tangbao yang artinya sup bakpao.
-Siomay, so-so lah... 
-Suikiaw, ini bolehhhh lahh, gendut-gendut isinya, Hehehe...
-Lumpia kulit tahu, ini juga boleh lahhh, siapa sih yang ga suka kulit tahu, ya tohhh?

Kalau soal keramahan pegawainya sih ga kurang-kurang deh, tempat yahhh asakan makanan enak harga oke rasanya sah-sah saja kalau tempatnya ga mewah yahhh, cuma emang soal rasa some points are missing there, it's not good enough to keep the business going. Yang pasti ga bikin saya pingin balik lagiiiii en lagi en lagii.... Maaf tapi ini kenyataan, kenyataan memang pahit. hehehe... But, kalau lagi ngidam yahh, daripada ga sama sekali, sikattt dehhh!

Friday 11 November 2016

Apply visa WHV Australia - Dag Dig Dug Tahap 2

Setelah dapet surat rekomendasi dari Ditjen Imigrasi Indonesia, saatnya apply Work and Holiday Visa Australia. Seperti yang sudah pernah saya jelasin sebelumnya, bahwa surat rekomendasi yang dari Ditjen Imigrasi Indonesia itu ada masa berlaku sampai 30 hari, jadi begitu udah dapat surat rekomendasinya disarankan sesegera mungkin masukkin aplikasi visa-nya. Untuk visa Australia, New Zealand, dan visa UK, semuanya diproses di Visa Appliation Center yang lokasinya di Kuningan City.
Australian Visa Application Centre
Kuningan City 2nd Floor, No. L2-19
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi, Kuningan
Jakarta 12940
http://www.vfs-au-id.com
Individual Application submission: Monday to Friday 8.30am-4pm
Individual Passport collection: Monday to Friday 2pm-4 pm

So buat masukin aplikasinya, waktunya terbuka hari Senin sampai Jumat dari jam 8:30 pagi sampai jam 4 sore, tanpa ada batas kuota (kaya internet aja ada kuota hahaha...), sore-sore juga oke jadi ga terlalu rame antrinya. Kalau untuk pengambilan passpor mulai Senin-Jumat dari jam 2 siang sampai jam 4 siang. Tapi sekarang kan rata-rata sudah pakai visa elektronik, jadi passpor kita ga ditahan lagi.

-Senin 24 Oktober 2016, dapat surat rekomendasi dari Ditjen Imigrasi Indonesia via email.
-Kamis 27 Oktober 2016, masukkin aplikasi work holiday visa Australia tipe 462 ke AVAC alias Australian Visa Application Centre yang berlokasi di Kuningan City.
suasana tunggu di Visa Application Centre, Kuningan City (aslinya ga boleh foto loh!!)
Ga lupa dokumen-dokumennya harus disiapkan. Sebenarnya dokumennya sama dengan dokumen yang dibutuhkan pada saat kita mendaftar untuk meminta surat rekomendasi dari ditjen imigrasi, cuma bedanya kali ini ada tambahan formulir permohonan visa. Namanya application form 1208, dicetak diisi dan ditanda-tangani, formulirnya bisa didownload alias diunduh bahasa indonesianya tuh di www.border.gov.au/Trav/Visa-1/462-
  
    Application form (Form 1208). Fully completed and signed.
    The visa application fee 4.630.000 + 189.500 = 4.819.500 IDR
    Certified copy of passport (biodata page, amendment page and visa/stamp pages on their passport), valid for at least 12 months and any previous passports held
    Ensure you are between 18 and 30 (on the day that the application is received at the Immigration Section)
    One recent passport-sized photo 4.5 cm x 3.5 cm
    A letter of Government Support
    Evidence that you have access to enough money to support yourself -generally at least 5,000 AUD to support the initial stage of your holiday. This amount will vary depending on whether you can show a return or onward ticket, your proposed length of stay and the extent of your travel. The evidence you can provide is a certified copy of a bank statement.
    Evidence that you have tertiary qualifications, or have successfully completed at least two years of undergraduate university study
    Evidence that you have good English which is assessed as at least “functional” on a language test.
    (Optional) Biography

Yang perlu saya jelasin dikit, untuk passport yang harus difotocopy adalah halaman biodata, halaman akhir yang ada keterangan dan tanda-tangan, serta halaman yang ada cap visa dari negara-negara lain. Pihak Australia sendiri juga tidak menyarankan kalau kita beli tiket pesawat sebelum visa di granted alias dikasih visanya, jadi yang menjamin adalah kelengkapan dokumen-dokumen kita, dan apakah dokumen kita semua sudah sesuai dengan persyaratan yang diberikan.

-Senin 31 Oktober 2016, dapat email dari AVAC yang berisi permintaan untuk medical check-up, beserta HAP ID, dan daftar rumah sakit yang ditunjuk.
-Selasa 8 November 2016, medical check-up di RS Premier Jatinegara.
Penjelasan sedikit mengenai HAP ID, mungkin yang baru pertama kali bakal bingung deh. HAP ID itu adalah semacam surat referensi dari kedutaan Oz untuk medical check-up, yang didalamnya ada tertera barcode dan data kita. Selain itu ada hal yang perlu diperhatikan juga, setelah menerima email pemberitahuan untuk melakukan medical, kita diberi waktu 7 hari untuk segera melakukan pemeriksaan, kalau lewat dari 7 hari nanti bisa-bisa di tolak visanya, duit visa yang hampir 5 juta angusss deh!

Untuk di Jakarta ada 2 pilihan rumah sakit, RS Premier Bintaro atau RS Premier Jatinegara. Jadi pada saat ke Rumah Sakit untuk medical, jangan lupa bawa KTP, Passpor, dan yang terpenting HAP ID (sebenernya semuanya penting sih!), oh jangan lupa bawa duit yee!! hehehe... Terus tidak boleh melakukan medical pada saat kondisi sedang haid/menstruasi, dan harus puasa berhubungan intim bagi yang sudah menikah. Kalaupun pas sedang haid (khusus perempuan, ya iyalah yaww~), langsung aja email ke AVAC untuk minta perpanjangan waktu dikarenakan alasan sedang on period. Kalau sehabis haid, harus sudah dalam keadaan bersih, yah sekitar 4 hari setelah haid-nya berhenti, barulah boleh melakukan medical check-up.
-----------------------------------------
RS Premier Bintaro Hospital
 Medical and Radiology examinations
 JI M.H Thamrin B3 No.1
 Sektor 7 Bintaro Jaya
 Tangerang, Banten 15224
+62 21 745 5500
+62 21 745 5600
+62 21 745 5700
-----------------------------------------
RS Premier Jatinegara Hospital
 Medical and Radiology examinations
 Jalan Raya Jatinegara Timur No. 85-87
 Jakarta 13310
+62 21 280 0888 ext 7890
-----------------------------------------
bukti kwitansi pembayaran medical check-up RS Premier Jatinegara, WHV Australia
Untuk medical check-up ini saya dikenakan biaya 895.000 IDR di RS Premier Jatinegara, pemeriksaan sekitar 2 jam soalnya kan antri, dan hasilnya akan keluar dalam waktu 2 hari, tapi kita ga akan dapat hasilnya karena hasilnya akan langsung dikirim ke AVAC, tapi kita boleh nelpon untuk nanya hasil test-nya kok. Waktu pemeriksaan mulai dari jam 9pagi sampai jam 2siang, hari itu saya datang sekitar jam 12:30 siang.
ruang tunggu medical check-up RS Premier Jatinegara
Suasana rumah sakit sangat nyaman dan bersih, termasuk toiletnya dan ruang tunggunya, dokternya ramah-ramah semua. Setelah daftar, isi data lagi, kita disuruh tunggu nanti akan dipanggil satu-per-satu.
Medical check-up ini termasuk didalamnya pemeriksaan test urin (banyak minum air putih, kalau kadar protein urin-nya tinggi, bakal disuruh minum air putih yang banyak dan serahin ulang sample urin-nya), ukur tinggi dan berat badan, cek tekanan darah sambil dijelaskan prosedur pemeriksaan yang dilakukan bla-bla-bla..., rontgen alias X-Ray paru-paru (taukah kamu bahwa Indonesia termasuk negara kedua tertinggi dari seluruh dunia yang masyarakatnya terjangkit TBC), pemeriksaan mata dan saraf motorik kaki dan tangan, dan pemeriksaan standar oleh dokter. Ya sekitar jam 2:30 siang akhirnya pemeriksaan selesai.

-Jumat 11 November 2016, akhirnyaaaaa Thanks God!!! Siang jam 11:40 saya terima email pemberitahuan kalau visa bekerja dan berlibur saya sudah di-granted!!

Jadi visa-nya dalam bentuk elektronik, cukup bawa passpor udah bisa masuk ke Australia, cuma dipesen buat jaga-jaga surat notifikasi penerimaan visa yang ada data Grant ID ga ada salahnya di print dan dibawa ketika mau ke Oz.
Australia Visa Grant Notice by email
Dag-dig-dug DUARRRR!! Siap-siap gerek koperrrr dehhhhh! Nyahahaha... Buat temen-temen jangan ragu-ragu deh, butuh kesabaran memang, tapi kapan lagi bisa kerja sambil jalan-jalan di negeri orang, apalagi di Australia yang katanya visanya ga gampang. Yuuuuu merapaatttt~~~