Tuesday, 3 April 2018

Review Domestic Flight with Virgin Australia

Virgin Australia (kode penerbangan VA), dari namanya aja udah tau ya kalau ini adalah maskapai penerbangan milik Australia.
Di Australia, sampai saat ini hanya ada 2 maskapai penerbangan full service yang beroperasi dan milik perusahaan Australia, yaitu Qantas dan Virgin Australia. Sedangkan untuk penerbangan low cost juga ada 2, yaitu Jetstar dan Tigerair. Tapi tahukah anda bahwa jetstar sebenernya merupakan penerbangan low cost milik Qantas, dan Tigerair Australia merupakan penerbangan low cost milik Virgin Australia.

Baik di penerbangan full service atau low cost service, lagi-lagi terjadi persaingan bisnis diantara keduanya. Ga seperti di Indonesia yang punya cukup banyak pilihan untuk jasa penerbangan, Aussie hanya punya 2 pilihan, why? Karena market Australia itu sebenernya terbatas, ga kaya Indonesia yang market penjualan dan jumlah penduduknya buanyakkkkk dan besaaaar.

Alasan saya milih VA adalah karena harganya lebih terjangkau dibanding Qantas, walaupun ga beda jauh sih, hanya beda 30-50$ biasanya. Tapi masih full service airline, sudah termasuk bagasi walaupun terbatas hanya 23kilo, makanan dan minuman walaupun hanya kopi teh dan air (kecuali penerbangan jam 5sore sampai jam 7sore ada wine bir dan soft drink), dan hiburan dalam penerbangan.
1 April 2018 Melbourne-Sydney 0700-0825 VA811
1 April 2018 Sydney-Darwin 0945-1405 VA 1351
Harganya cukup standar karena pas hari paskah, cuba kalau 1-2 hari sebelum atau sesudah paskah, wuhh naikk pasti harganya. Saya dapat diharga 286$. Pada saat itu harga Qantas mencapai 300$++. Apalagi jetstar, malah harganya lebih sadis, belom lagi mesti beli bagasi.

Untuk masalah service mulai dari proses check-in dan service para pramugari di pesawat cukup standar. Untuk ketepatan waktu juga ontime, mulai dari jam buka counter check-in, jam buka boarding gate, sampai waktu pesawat lepas landas.

Cuma untuk masalah jalur masuk antrian pada saat check-in di Terminal 3 of Melbourne Airport, well cukup berantakan sih. Penunjuk arah-nya sangat ga jelas, dan hasilnya bukan cuma saya, tapi banyak penumpang yang antri di jalur yang salah. Dan petugasnya juga dikasih tau ngeyel kalau kita bilang ga jelas, menurut mreka harusnya jelas banget penunjuk arahnya. Jadi yang oon saya apa mreka? LoL...
Terus kekecewaan terjadi, di penerbangan pertama saya which is Melbourne-Sydney, saya baru paham kalau yang dimaksud dari complimentary meals and drinks itu ternyata hanya minuman dan snacks. Buset dah, cuma di kasih minum (teh kopi jus air) sama snacks (protein bar atau apple slices). What the heck? Kupikir karena negara bule kan ga pake nasi-nasian, mungkin dpt sandwich apa muffin kan yah. Nyatanya.... atau mungkin juga karena penerbangan pendek kali ya, cuma 1jam 25menit.

Dan mereka jualan makanan juga, menu makanan yang dijual ada di selipin di belakang bangku. Untuk sandwich atau wrap harganya sekitar 9-10$.
Lalu di penerbangan kedua saya which is Sydney-Darwin, yang ditempuh dalam waktu 4jam 50menit, dapat makanan apa ya? Snack juga ini mah, hahahaha cuman lemayan drpd tadi sih. Ampunnn deh. Kalau makanan ginian mah, setara penerbangan pendek garuda. Biasanya Garuda kalau udah diatas 2-3jam makanannya udh makanan berat.
Seperti biasa, saya paling suka komentar mengenai seragam para pramugari. Pramugarinya semua bule, ya iyalah ya wong aussie gitu loh. Nyhahaha... seragamnya everything red (kecuali supervisor yang melayani penumpang kelas bisnis), pake simple dress sama cardigan bahan kaos gitu, bukan jas lohh kaos cardigan. Dengan syal warna ungu. Tapi emang dasarnya bule udh cantik, pake baju apa tetep aja kelihatan nice ya. Hihi... dan mereka juga melayani dengan senyum, which is very good.
Sydney from the sky, April 1st 2018
Nah terus bagaimana dengan entertainment selama penerbangan? Seperti silk air, jadi anda mesti download dulu aplikasinya di hp masing-masing, lalu menggunakan layanan wifi dalam pesawat kita bisa nonton film-film pilihan. Not bad lah kl ada hiburan, cuman saya taunya terlambat, jd ga sempet download hiks. Jadi ngelamun aja deh liatin pemandangan di luar jendela. Hehehe...
Aussie's Red Soil, in the middle of nowhere
Terakhir saya mau kasih lihat cuplikan khusus, special nih, biasanya nggak ada. Hehehe cara mereka menangani bagasi tamu sangat gentle. Kenapa saya share hal ini? Karena di Indonesia lagi heboh bagasi tamu yang rusak karena penanganan staff airline yang sangat sembrono. Hohoho....
And lucunya pesawat terbang ontime, tp sampenya 35 menit lebih awal dr jadwal. Bukannya delay. Baru tau bisa gitu, mungkin pake turbo kalo ya pas stengah jalan, bisr ngebut gitu. Apa shortcut? Nyahaha... anyway, sudah selesai nih ceritanya, sampai ketemu di penerbangan lainnya ya. Tha tha~

Monday, 2 April 2018

How Daylight Saving Time Affect The Flight

Di negara Australia khususnya bagian selatan seperti di negara bagian Victoria atau orang lebih paham kalau pakai sebutan nama kotanya, yaitu Melbourne, merupakan hal yang lazim mengenai daylight saving time. Selain Melbourne, Sydney also get daylight saving time. Dan beberapa negara bagian di US.

source of pic: http://www.business.vic.gov.au/
Apa itu daylight saving time? Susah juga jelasinnya, but i will try my best.
  • Jadi ketika musim panas tiba, ada beberapa negara atau kota yang terkena effect dari daylight saving, tanda umumnya adalah matahari akan muncul lebih awal dan tenggelam lebih lama, jadi langit akan tampak terang lebih lama. Sehingga pada saat musim panas tiba, daylight saving time akan berlaku, jadi jam-nya ditambah 1 jam lebih cepat.
  • Dibandingkan waktu musim dingin, dimana matahari agak lebih lambat muncul dan lebih cepat tenggelam, maka langit akan tampak gelap lebih lama. Sehingga pada saat musim dingin tiba, daylight saving tidak berlaku lagi, jadi jam-nya yang tadinya ditambah 1 jam, harus balik lagi ke awal yaitu dikurangi 1 jam.
  • Contohnya tanggal 1 October 2017 kemarin musim panas akan dimulai, daylight saving time dimulai jam 2am. Jadi pas tanggal 1 oktober 2017 kemarin, ketika waktu menunjukkan jam 2 subuh, maka jam harus dimajukan 1 jam, jadi seketika itu juga sudah jam 3 subuh.
  • Lalu pada saat tanggal 1 April 2018, musim dingin akan dimulai, daylight saving time selesai pada jam 3am. Jadi pada saat tanggal 1 April 2018 ini, ketika waktu menunjukkan jam 3 subuh, maka jam harus dimundurin kembali 1 jam, jadi seketika itu juga waktu balik lagi jam 2 subuh.

Nah, yang jadi pertanyaan, gimana kalau penerbangannya pas setelah masa daylight saving berlaku? Jawabannya don’t worry, ikutin aja jam yang berlaku saat itu. Karena perusahaan penerbangan sudah mengatur semua hal itu dari jauh-jauh hari, karena daylight saving time bukan terjadi mendadak, melainkan sudah di atur dari jauh jauh hari sebelumnya. (Mungkin 2-3 tahun sebelumnya).

Kebetulan saya mendapat pengalaman ini ketika saya berada di Melbourne, dan saya akan terbang ke Darwin tanggal 1 April 2018 jam 7am. Dan pada hari yang sama, daylight saving selesai jam 3am, jadi jam-nya harus dimundurin 1 jam. Jadi saya terbang jam 6 dong? Enggak, tetap jam 7, jadi intinya ikutin jam yang berlaku saat itu, ikutin jam hp aja, karena hp pasti adjust waktunya otomatis.

Jadi ketika waktu menunjukkan jam 3am, saya yang sebelumnya punya waktu 4 jam sebelum terbang jam 7am, sekarang saya punya waktu 5 jam sebelum terbang jam 7am, karena ketika jam menunjukkan jam 3am, waktu mundur 1 jam, yaitu balik lagi jam 2am, so masih ada 5 jam sebelum terbang jam 7am. Pahammm?? Wahahaha


Intinya maskapai penerbangan sudah tau benar akan hal ini, jadi ikutin waktu yang berlaku saat itu adalah hal yang paling benar. Tapi kalau masih ragu, why not just come earlier to avoid miss the flight. Paham sodarah-sodarah?