Terkadang sesuatu yang dahsyat, pertolongan Tuhan nyata terjadi didalam hidup saya, well mungkin buat anda sekalian bukan hal besar, tapi ketika saya benar-benar mengalaminya, saat itu juga perasaan penuh dengan sukacita, dan rasanya ingin sekali menyebarluaskan kabar gembira ini ke sebanyak-banyak-nya orang yang saya temui. Cuman baru kali ini kepikiran untuk membagikan ke teman-teman sekalian di dunia maya.
Sudah 1 bulan 10 hari semenjak saya menjejakkan kaki di Australia, ngebolang buat cari uang dan jalan-jalan pastinya. Semuanya berjalan baik, sampai suatu hari di minggu ke-3 gigi saya suakiittt luar biasa, gigi depan si gigi kelinci ga bisa kesentuh sama skali, jadi gimana makan cuba bayangin. Sekali kesentuh rasanya kaya luka yang bernanah terus dikasih garem. Kebayang kan? 2 hari merupakan penyiksaan, tidur pun harus berhati-hati jangan sampai gigi ini kena lidah.
Akhirnya saya putuskan membeli obat penahan sakit, dan untungnya saya membawa antibiotik dari Indonesia, jadi setelah minum obat sudah mendingan, sampai 3 hari kemudian saya sudah merasa jauh lebih baik. Kenapa saya ga ke dokter gigi? Tanpa health insurance, sekali visit dokter di Australia akan memakan biaya 100-120 AUD untuk visit dokter dan x-ray, sekitar 1-1,2juta rupiah. Belum termasuk tindakan loh.
Saya berencana untuk ke dokter gigi ketika gigi saya sudah enakan, karena ketika gigi anda sakit, dan gusi membengkak, anda ke dokter pun, dokter tidak bisa melakukan tindakan apa-apa selain memberikan resep obat. So buang-buang uang kan. Setelah gigi saya enakan, hari itu adalah Rabu atau Kamis, saya berusaha mencoba membuat appointment dengan 2 dokter gigi di sekitar tempat tinggal saya, hasilnya 2-2nya full booked, jadi nanti dia akan kabari saya kembali.
Saya tidak merasakan urgensi lagi ke dokter gigi karena gigi saya sudah tidak sakit dan sudah lepas obat. Hari berlalu sampai hari Minggu, dan itu adalah kali pertama-nya saya mengunjungi gereja setempat. Minggu lalu ketika saya ingin ke gereja, sayangnya beberapa gereja yang saya telpon tidak ada ibadah minggu, ibadah mereka hanya hari sabtu. Dan rekan kerja saya menganjurkan cuba ke City Builder Church, Sale, Victoria.
Membutuhkan waktu sekitar 45menit berjalan kaki, namun pengorbanan itu tidak sia-sia. Ketika saya tiba di City Builder Church, I know I am at the right place. Suddenly I just feel that I miss this feeling!! Sudah 1 bulan saya tidak beribadah, dan ini sangat menyejukkan jiwa. Jiwa ini rasanya kembali di cas (kaya handphone), perasaan rindu berada bersekutu di rumah Tuhan adalah hal yang sangat sangat kurindukan. Thank you God you lead me to this way!!!
Nah ceritanya dimulai nih.
Di gereja itu, saya bertemu banyak orang, berkenalan dengan banyak warga local, share a little bit of your background and others. Dan waktunya pulang, ketika pulang dengan kembali berjalan kaki, saya disapa oleh wanita yang tadi sempat berkenalan di gereja, Jemima, dia mengendarai mobil sedangkan saya berjalan kaki di trotoar. Seketika dia memanggil saya, dan menawarkan untuk mampir ke rumahnya dan have a lunch together. I was thinking i don't have any schedule or plan for today, so wht not? Akhirnya saya mampirlah ke rumahnya. Jemima sudah PR di Australia, tapi dia berasal dari Malaysia, dan suaminya adalah Indonesian Chinese.
We talked a lot, share this and that about our life, then i suddenly ask them what is your job? and your husband job? She said that his husband work with computer, so I answered that "ahhh, computer job". But Jemima said "nah, He love his computer,.... well what is your job Oscar?" Oscar adalah nama suaminya, mungkin maksudnya Jemima adalah ingin agar Oscar menjawab sendiri apa pekerjaan mereka. Oscar said "you know my job." hahaha... Akhirnya Jemima said "we are the dentist".
The funny part is, i ask them where u guys work at? Karena like i said before, saya sudah googling dan berusaha untuk membuat appointment dengan beberapa dokter gigi di sekitar tempat saya tinggal, jadi saya tau ada 2-3 tempat dokter gigi. Jemima makin confuse, kok aku bisa tahu begitu banyak soal dokter gigi di sini. Then i tell the story from beginning.
And, you know how its end lah ya? Dan ternyata mereka bekerja sebagai dokter gigi di salah satu tempat yang saya call, dan mengatakan kalau full booked. Dan at that time i got the appointment di selasa depan, last appointment (since i work at day time, so it just great that i can visit after i finish my work) and i got Jesus paid for dentist fee.
Don't you feel it is so mysterious how's Jesus work on your life? This is not my first time experienced it anyway. I will sure do share again next time with you guys. I really hope this story will help you gain again your trust in Jesus. GBU
No comments:
Post a Comment