Friday, 30 September 2016

Belajar menembak sasaran di Perbakin

Kata siapa hanya cowok yang ahli kalau soal tembak menembak? Yahhh kalau soal nembak cewek ya ga heran, nyahahah.... tapi di sini kita akan bisa melihat kemampuan sesungguhnya seseorang dalam menembak sasaran, laki-laki atau perempuan bukanlah jaminan.
Cabang olah raga menembak Perbakin berpusat di lapangan tembak senayan (jalan gelora), bukan bakso lapangan tembak yahhh guys, yang kita tembak itu sasaran bukan bakso. Nyahahaah... kalau buat yang for fun dan belajar nembak menggunakan senjata bisa langsung datang ke lokasi, dan cukup bayar 120.000 rupiah per game, disini sudah termasuk sewa segala peralatannya (pistol, peluru, dan sasaran), totalnya mendapat 40 butir peluru timah berikut 4 buah lembar sasaran.
Karena saya belinya di lakupon, dengan harga yang sama 120.000 rupiah tapi bedanya kita dapat 60 butir dengan 6 buah lembar sasaran tembak. Oh ya, ada instructor yang akan mendampingi kita selama permainan, dan kita akan diajarin basic-basic dalam menembak dan juga keamanan dalam menggunakan peralatan.
Pistol yang disediakan itu adalah senapan angin dengan model kokang, disebut juga air gun, terus pelurunya adalah peluru kecil-kecil dari timah. Jadi cukup berbahaya dan dapat melukai orang loh, biasa digunakan juga untuk berburu. Beda dengan airsoftgun dengan amunisi peluru bb / ballbearing (peluru kecil dari bahan plastik). Kalau airsoftgun biasanya menggunakan baterai, dan banyak dipakai untuk permainan.

Awalnya kupikir pelurunya akan dimasukkan sekaligus, dan kita tinggal tembakkan satu per satu. Tapi ternyata prosedurnya satu peluru skali kokang skali tembak. Setiap kokang, cukup bikin berotot juga, dan saya musti habiskan sampai 60 butir. Great! Hahaha...
Dibutuhkan kesabaran dan konsentrasi penuh dalam menembak. Tidak sulit asalkan tahu cara penggunaannya, tahan napas setengah dan bidik dengan tepat sebelum melepaskan tembakan agar senapan kita stabil dan tidak goyang... ennn doorrr!!

Tadinya saya pikir akan mencoba belajar nembak pakai pistol api beneran, yang mengharuskan pakai penutup telinga dan kacamata, serta baju anti peluru, tapi ternyata hanya pakai air gun. Kata instructornya, kalau mau coba yang senjata api beneran, kita harus menguras dana minimal sekitar 2 juta rupiah untuk skali visit. Wow...

Satu lembar sasaran dipakai untuk 10 kali tembakan. Menurut saya, untuk satu orang menghabiskan 20butir peluru yang berarti 20 kali tembakan, sudah cukup buat melewati kebosanan. Yahhh buat temen-temen yang mau nyobain, boleh langsung datang kemari kok.

Waktu operasional:
Selasa-jumat (weekdays) jam 10:00-20:00
Sabtu-minggu (weekends) jam 10:00-19:00
Hari senin libur.

Monday, 26 September 2016

Part 4 of 4, Jalan-jalan ke Osaka Jepang 4 hari dengan uang 3juta!??!

Day 4, Kobe!!
Ga berasa udah part 4 ajee, berarti sudah last day nih. Moga-moga artikel dari part 1 sampai part 3 dapat membantu para readers yang sedang merencanakan perjalanan ke Jepang deh ya. Target utama hari ini adalah nyobain kobe beef alias daging sapi kobe yang terkenal seantero dunia, belanja oleh-oleh sedikit, ga ketinggalan jalan-jalannya lah yang pasti.

Sipp, pagi2 jam 11:30 (ini mah udah siang atuhhh) sudah keluar dari penginapan, kembali ke Stasiun kereta Rokko Station dan menuju ke Sannomiya Station, ga jauh kok hanya memakan waktu 15menit, dan merogoh kocek sebesar 190yen /pax. Taruh koper-koper di locker penitipan yang banyak bertebaran di dalam Sannomiya Station.

Lalu dari sini kita keluar dan langsung mencari halte bus untuk naik Kobe bus city loop, hari ini kita jalan-jalan dengan menggunakan bus city loop (semacam bus wisata untuk turis yang mau muter-muter kobe gitu lohh).
Kobe City Loop, buat yang mau naik bus ini, ga usah bingung beli karcisnya dimana, langsung naik bus dan pada saat mau turun dari bus langsung sebut mau beli yang 1 day pass (unlimited naik turun city loop bus), harganya 660yen /pax. Tapi kalau ga mau beli yang 1 day pass juga boleh, pada saat mau turun bus cukup bayar 260yen /pax.
Kobe City Loop Bus
Penjelasan dikit buat teman-teman, City Loop Bus ini beda dengan bus kota loh, jadi kartu transportasi seperti Kansai Thru Pass, dll ga bisa dipakai untuk naik bus ini. Naik dan turunnya juga harus di halte bus khusus city loop bus. Di dalam bus ada tersedia free wifi!! Bus hijau yang cantik ini beroperasi dari jam 9 pagi sampai sore jam 5:30 atau sampai malam jam 7 khusus untuk sabtu/minggu/hari libur. Hampir seluruh destinasi wisata utama di Kobe dilalui sama jalur bus ini. Untuk melihat schedule dan pemberhentiannya, silahkan langsung cek website-nya yah. http://www.kctp.co.jp/




### 12:00-13:00 Late Breakfast
Pertama-tama dari Sannomiya Station saya naik bus ke arah jalur utara, menuju Shin-Kobe Station, jadi kita cari makan di stasiun kereta. Nyahahah... Makan sederhana aja lah, beli bento di minimarket, eh yang special kita nemuin yakisoba on bread. Sebenernya saya udah sering nemuin di Taiwan, tapi memang makanan ini aslinya dari Jepang kan, jadi wajib nyobain yang aslinya.
154yen
Oh my gosh!!! Enakkkkk, padahal udah dibungkus-bungkusin loh, maksudnya bukan fresh made by order. Tapi enak bener, rotinya ga benyek basah, mienya rasanya strong medok, dan ga ada bau mie kuningnya, so different dari yang saya rasain di Taiwan. Memang Japan's food never disappoint me!




### 13:00-15:00 Kitano Ijinkan-dori Street
Habis makan, kita jalan kaki (sambil nyasar-nyasar dan nanya orang) menuju Kitano Ijinkan area. Ini bersyukur ada orang baik yang mau nganterin kita jalan kaki sampe tujuan!! Padahal dia juga ga tau jalan, tapi d anterin pake google map dia. Nyahahaha.... Kitano Ijinkan ini isinya rumah-rumah atau villa-villa (soalnya gede-gede sih) gaya barat alias western-style, yang sudah ada sejak jaman meiji, yang sekarang dijadikan museum. Lihat saja, baru ketemu starbucks aja udah bikin kita heboh foto-foto. Hahaha!

Hari ini cuaca juga berawan, sama seperti hari-hari sebelumnya, jadi biarpun siang hari gini masih cukup nyaman untuk berjalan kaki beratapkan langit. Untuk menjelajah Kitano Area, siapkan tenaga dan kaki yaaa, karena jalannya walaupun beraspal tetapi bakal naik turun untuk menguji kekuatan betis anda! LoL
130yen
Jepang terkenal dengan vending machine-nya, betull?!! Saya ketemu vending machine yang jual ice cream di pinggir jalan, beli 1 cobain daripada beli ice cream cone yang dijual di toko-toko, antri dan harganya 2x lipat lagi. Memang beda tipe ice cream-nya, ya tapi sama-sama makan ice cream toh, sensasinya juga sama, makan ice cream sambil jalan-jalan di Jepang! Hehehe...
Sampai di bunderan Kitano-Cho Plaza (pokoknya bunderan di Kitano cuma ada 1), setelah sejenak menikmati street concert (cieee elahhh...) saya mampir ke tourist information center, di situ saya ambil Kitano Guide Map. Teman-teman, trust me! Jangan pakai map itu sebagai patokan, menikmati Kitano Area cukup ikuti hati dan kaki kemana melangkah, ga akan nyasar. Karena kalau ikutin map, kalian bakal pusing sendiriiii! Saya orang yang cukup handal dalam membaca map loh, tapi Kitano Guide Map ga tepat sama sekali. The problem is not on me, but the map!
Satu per satu villa-villa peninggalan westerners mulai bermunculan, totalnya ada 9 rumah mewah, cuma kalau teman-teman mau masuk untuk melihat bagian dalamnya beserta barang-barang dan furniture peninggalan-nya harus beli tiket lagi. Harga tiketnya mulai dari 550yen-1050yen, bisa juga beli paket kombinasi 3-5-8rumah. Lengkapnya tengok langsung di webnya deh yaa http://kobe-ijinkan.net/en/

Temen-temen sepakat ga mau masuk, katanya cukup foto-foto dari luar saja, tapi saran buat yang mau ke Jepang, walaupun agak mahal kayanya minimal harus cobain masuk 2-3 rumah deh, kalau nggak masuk sama skali kan rugi udah jauh-jauh ke situ, lain kali belum tentu juga bakal kemari lagi. Kemarin pas pergi sih ga ada rasa menyesal ga cuba masuk, tapi ketika saya nulis cerita ini, sambil liat websitenya ada foto-foto cuplikan kondisi di dalam villa, saya jadi agak menyesal juga ga masuk sama skali. Yahhh.. Kalau kemahalan ya ga usah masukin semuanya, cubain 1-2 rumah boleh lah.
Dekat bunderan Kitano, ada tangga kecil menuju ke kuil di atas bukit. Walaupun udah pegel kaki (padahal masih pagi, pegel gara-gara pake nyasar sih tadi... Nyahahaha), saya paksain naik buat nengok sebentar. Dan beruntung sekali saya naik, ternyata sedang ada upacara pernikahan!! Suasanya hening dan kyusuk sekali, sepertinya sedang pemberkatan nikah.
View of Kobe City from Top.
Main Street of Kitano Ijinkan
Masih di Kitano Ijinkan Area. Rasanya kurang srek kalau belum memamerkan Denmark House-nya, dan beberapa sisi lain dari Kitano. Seakan udah pindah negara bukan di Jepang lagi. Ga terasa 2 jam berlalu, hampir seluruh bagian Kitano area sudah kita sambangi.




### 15:00-16:00 Port of Kobe
Dengan bermodalkan City Loop Bus, petualangan dilanjutkan sampai pemberhentian terakhir, pelabuhan Kobe. Mungkin banyak yang mikir yah, just a port (cuma pelabuhan doang gitu loh), eitss jgn banyanginnya kaya pelabuhan tanjung priok lah yaaaa. Walaupun ga ada rencana naik kapal, tapi di sini banyak bangunan-bangunan cantik yang bisa jadi objek foto.
Mosaic Ferris Wheel 800yen /pax
Cuaca mulai gerimis, tapi ga menyurutkan semangat buat foto-foto. Suasananya tenang banget, mungkin karena kita berada dilokasi belakang port nya kali yah. Kalau teman-teman mau mencuba menikmati kobe dengan naik cruise, disinilah pelabuhannya. Lain kali kalau ada kesempatan saya pingin cuba cruise fantasy, dari namanya aja udah menarik. Hahaha...
Kobe Maritime Museum 600yen /pax
Atau buat yang hobby masuk museum, boleh mampir ke Kobe Maritime Museum. Biasanya kalau ikut tour pasti akan dibawa masuk ke museum. Kalau saya sih lebih suka jalan-jalan, pemandangan alam, sama kuliner pastinya.
Kobe Port Tower 700yen /pax
Anyway, FYI (lagiii...) untuk tiket-tiket museum lah, cruise lah, termasuk villa-villa yang tadi di Kitano area, ada diskon khusus buat pengguna 1 day city loop bus. Diskonnya mungkin ga sampe separuh harga normal, tapi lemayan kan kalau ada diskon, bisa irit banyak juga.
Menurut saya, kobe hampir mirip Osaka, but more relax (ga sesibuk osaka), just a city tapi banyak tempat main-nya. Sayang ga ada unlimited pass yang kaya Osaka Amazing Pass untuk tempat-tempat wisatanya. Dari informasi yang saya dapat, cuma ada voucher diskon, dan pass untuk transportasi saja. http://www.feel-kobe.jp/_en/profile/traffic_service/




### 16:00-17:00 It's Time for Kobe Beef!!
Denger-denger di Kobe ada chinatown juga, so kita mampir deh. Dari pelabuhan ke chinatown alias Nankinmachi Area, kita juga naik kobe city loop bus kok, jadi ga perlu kluar ongkos-ongkos lagi. Sekilas kaya chinatown di Singapore, banyak jualan makanan khas china, macam bakpao lah, sosis pork lah, macem-macem deh.
Tapi karena kita kan dari Taiwan yah, saya sendiri jg udh cukup lama tinggal di Taiwan, jadi rasanya beneran deh nothing special. Ngebosenin, ga menarik sama sekali. Hahaha... Terkecuali kita yang dari Indonesia atau dari jakarta gitu, kan jarang-jarang lihat chinatown, nah boleh deh tuh.
Noodle soup with slices of Kobe Beef 300yen
Karena letak Nankinmachi chinatown itu bersebelahan dengan Motomachi shopping street, jadi kita skalian jalan kaki menuju ke arah motomachi. Seperjalanan udah mulai berseliweran deh yang jual kobe beef. Karena kita itu di Kobe, pusatnya produksi si sapi exclusive (namanya aja kobe beef toh), jadi dimana-mana dengan mudahnya kita temui restaurant yang menjual daging dapi khas kobe ini. Bahkan bento-bento yang dijual di minimarket pun juga ada kobe beef nya.
Sampai akhirnya saya memilih satu restaurant kecil, selain makan santap di dalam resto-nya, dia juga buka stand kecil yang khusus menjual steak daging sapi kobe buat yang cuma mau nyobain kaya saya. Dan staffnya sedang asik memanggang daging sapi kobe yang sudah dipesan pengunjung lain.

Sepotong kecil kobe beef steak 60gram dihargai 1000yen, ada yang 1500yen ada juga yang 2000yen. Cukup mahal untuk ukuran sepotong kecil steak. Yahhh namanya mau nyoba, udah jauh-jauh kemari kan, kapan lagii! Daripada nyesel lohh!

Asal temen-temen tahu yah, kobe beef itu tidak di export kemana pun di seluruh dunia. Jadi kalau nemu penjual daging sapi dan katanya itu adalah kobe beef, itu 100% bukan kobe beef! Kemungkinan besar itu adalah daging wagyu, kobe beef termasuk dalam kategori wagyu, tetapi daging wagyu bukan berarti kobe beef. Wagyu itu daging sapi pilihan yang lembut, tapi wagyu bisa datang dari sapi mana saja. Sedangkan kobe beef hanya datang dari Kobe, sapinya harus virgin juga! Seriusss... Hahaha saya ga bercanda.

Ada yang bilang kalau daging sapi kobe lembut banget dagingnya, karena sapinya di kasih spa treatments, jadi ga stress. Hahahaha... Tapi informan saya (cie lahhh, terpercaya loh) bilang, ga benar itu kalau sampai di spa dan di massage. Cuma memang iya dijaga kebersihannya, dimandiin. Tampaknya kunci dari daging sapi kobe adalah pakan-nya deh. Itu yang sampai sekarang adonannya masih misteri.
Cukup deh nyeloteh soal asal muasal kobe beef. Saatnya nikmatin cara mengolahnya menjadi steak yang menggiurkan. Hehehe... Salah satu alasan saya kenapa mau pilih daging steak kobe walaupun harus merogoh kocek yang ga sedikit, adalah untuk benar-benar menikmati kenikmatan original daging sapi kobe. Kalau temen-temen nyobain yang udah jadi yakiniku lah, atau jadi burger lah, atau dimakan bersama ramen lah, rasanya sudah terkontaminasi dong.
Jadi cara paling umum adalah dipanggang diatas penggorengan datar (tepan gitu lah ya). Ga perlu pakai minyak atau mentega, karena perlahan minyak dari lapisan daging sapi akan keluar dengan sendirinya. Lalu taburkan sedikit garam dan lada di sisi atas dan bawah, biarkan daging steaknya matang secara perlahan.
Kobe Beef Steak 60gr, 1000yen.
Saya minta tingkat kematangannya medium. 10 menit kemudian, pesanan saya sudah jadi. Ditemani segelas beer jepang (beli lagi bir-nya yeee).... Ciaaahhuuyyy...  Liatnya miris banget cuma 6potong tipis-tipis. Hahaha.... Suapan pertama, gilaaaaaa lembut bangetttt, skali masuk mulut kaya melelehhhh (lebayyyyy bangetttt!!). Tapi ciusss, gigitan demi gigitan perlahan-lahan, wangi aromanya nikmat, potongan dagingnya empuk, lemaknya lumer di mulut, ga bikin enekk. Gilaaaaa!!! Norakkk banget guweeeee! Wakakkaka.... Padahal cuma pakai garem sama lada!
Kalau kalian penggemar daging sapi, tapi belum nyobain kobe beef, ga akan kebayang deh dimana enaknya. Just a beef, how come its so delicious? But yes! It is real, it's damn different! F**king crazy kobe beef! Ahahaha... Sampe sekarang saya nulis ini cerita, masih terngiang-ngiang itu kenikmatan kobe beef steak. Lain kali bakal makan yang set menu! Wajibb jibbb jibbb! OMG... Ngiler mode: on!




### 17:00-21:00 Motomachi & Sannomiya Shopping Street
Setiap potongan rasanya ga tega makannya. Hahahah... Udahh udahhh, cukup reviewnya. Jadi kita sekarang waktunya cuci mata di motomachi. Di sini suasanya seperti di pasar baru shopping street, kanan kiri penuh dengan pertokoan, cuma bedanya atapnya walaupun kelihatan terbuka tapi sebenarnya tertutup kaca, dan ber-ac. Jadi ga perlu takut keujanan atau kepanasan. Cari cemilan oleh-oleh deh, kan hari terakhir, kapan lagi bisa belanja kan.

Temen-temen yang lain paling demen dah belanja, yah maklum namanya juga perempuan. Saya beli sedikit cookies dan kue lapis jepang buat oleh-oleh, hmmm namanya baumkuchen. Tetep sih enakan lapis legit nya Indonesia. Hehehe....
Di motomachi saya ketemu restaurant yang menawarkan paket lunch kobe beef, harganya worth bangettt! (Eaaa... Kobe beef lageee... hahaha...) Lain kali temen-temen musti atur waktunya, jadi bisa puas nyobain kobe beef di resto beneran. Dibanding nyobain sepotong kaya saya 1000yen, mending nambah 500yen udah bisa nyobain lunch set kobe beef.

Bayangin aja, lunch set 1500yen kobe beef steak termasuk nasi, salad, dan soup. Kalau dinner harganya hampir 2x lipat 2900yen. Ingetin tuh ya, lunch time jam 11am-3pm. Next time lu pasti gw taklukkan!!

Terus lanjut eye-shopping di Sannomiya shopping street, dari motomachi musti naik city loop bus lagi. Inget, bus terakhir adalah jam 7 malam loh (khusus hari sabtu/minggu/libur). Oh ya, di Jepang banyak toko-toko duty free loh. Jadi kalau beli oleh-oleh skalian di toko duty free, trus nanti di plastikin duty free. Just remember guys, do not open plastiknya sebelum meninggalkan Jepang. Karena nanti kalau di cek pada saat di bandara, dan plastiknya sudah terbuka, kamu harus bayar pajaknya. Karena pada prinsipnya duty free adalah ditujukan buat turis yang akan meninggalkan Jepang, jadi ga perlu bayar pajak. Ini jg berlaku di negara-negara lainnya.
Sekitar jam 8 malam, kita udah laper lah, kita ambil koper dulu di loker (inget kan tadi kita nitipin koper di loker dalam area Sannomiya station), trus skalian muter-muter cari makan. Karena ini semacam stasiun pusat, jadi cukup besar, dan banyak pilihan restaurant. Saya milih makan mie, soalnya belom nyobain mie soba! Mie soba ternyata kuahnya boleh pilih mau hot apa cold. Aku pilih yang hot deh, rasanya aneh kalau makan mie kuah dingin (memang lidah Indo ga bisa di pungkiri... Nyahahaha).
Harga makanan di resto-resto dalam Sannomiya station, rata-rata seharga 600-900yen satu set deh. Yah kurang lebih segitu lah, memang harga makanan di Jepang segituan kan. Temen satunya bukan penggemar mie, jadi dia pesen set nasi. Malam ini kita makan paling santai, karena ga dikejar-kejar waktu.




### 21:00-21:30 Port Liner to Kobe Airport
Pesawat kepulangan saya adalah dari Kansai International Airport (KIX), masih lama sih jam 2 subuh, tapi sekarang saya masih di Kobe. Jadi teman-teman sekalian, saya kasih tahu ya, dari Kobe airport ada kapal ferry dengan durasi 30menit perjalanan menuju ke Kansai Airport, namanya Kobe-Kansai Airport Bayshuttle. Enak tinggal nyebrang, jadi ga usa muterin osaka lagi. Cuba deh baca info lengkapnya di sini http://www.kobe-access.jp/en/index.php
Kobe-Kansai Airport Bayshuttle
Singkatnya rutenya begini nih.
  • From Sannomiya station to Kobe Airport, naik mrt yang namanya port liner, lama perjalanan 17menit.
  • From Kobe Airport to Pier alias pelabuhan buat naik ferry nya, naik free shuttle bus khusus menuju pelabuhan, lama perjalanan 3menit.
  • From Pier to Kansai International Airport, naik ferry jet, lama perjalanan 30menit.
Biayanya sebesar 1850yen /pax, sudah termasuk port liner tiketnya. Saya beli tiketnya di Sannomiya Station tadi pagi, sebelum nitip koper di loker. Bayshuttle ini bisa menjadi pilihan transportasi alternatif buat temen-temen. Pelayarannya paling pagi jam 5:30am, sampai paling malam jam 10:45pm.
Port Liner Sannomiya Station - Kobe Airport
Saya naik port liner yang jam 21:13, lebih baik datang lebih awal daripada ketinggalan kan. Saya ga tau yah kalau siang hari, tapi malam itu yang menggunakan port liner lumayan sepi. Hanya ada tim saya dan beberapa pelancong yang dari Taiwan juga.
Tepat waktu 21:30 kita tiba di Kobe Airport. Wahh makin sepi ajeeeee. Mana dingin banget udaranya, anginnya kenceng dan dingin, udah kaya angin fall. Untuk bayshuttle pelayaran jam 22:45, shuttle bus nya akan datang menjemput jam 22:39. Mepet yah waktunya, tidak perlu kuatir, pastinya mereka sudah perhitungkan dengan baik. Jadi masih ada waktu satu jam istirahat di Kobe airport. Kita cari bangku, mojok di dalem bandara deh, ga mungkin juga nungguin di depan, bisa masuk angin yang ada malah.
Jam 22:39 teng shuttle bus menjemput, tepat sebelum jam 22:45 kita sudah sampai ke pier dan langsung naik kapal. Durasi 30menit sebelum sampai di Kansai International Airport. Selesailah perjalanan-ku di Jepang Osaka. Kali ini rasanya puassss abiessss, hampir semua yang mau dicoba dilihat dimakan semuanya kesampean. Capek memang, tapi seneng bangettt, dan bener deh jatuh cinta sama Jepang. Lain kali mau pergi lagiiiiii, Japan i'm fall in love with you ❤️❤️



---------------------------------------------------
Pengeluaran Day 4, KOBE
*Transportasi 2700yen
*Food 2519yen
*Other (oleh-oleh) 948yen

Friday, 23 September 2016

Tea Class at Hoshino Tea Time

17 September 2016 kemarin, tepatnya hari Sabtu yang indah dan cerah, saya diajak temen untuk afternoon tea di daerah Kuningan Jakarta. Tadinya ga ada minat sih, cuma memang rencana sore harinya kita bakal ada kegiatan juga di daerah Senayan, jadinya ya udah deh sekalian ngelayap dari pagi sampe malem.
Pada tau ga?! Kebiasaan afternoon tea (duduk-duduk nongkrong di cafe sama teman relaks sambil minum teh dan ditemani sepotong cakes) sebenarnya berasal dari Taiwan loh. Kalau bahasa mandarin bacanya"xia wu cha 下午茶". Lalu semakin hari semakin banyak anak-anak muda yang melakukan kegiatan ini, sampai akhirnya makin ngetrend. Itu cerita sedikit tentang asal muasal kebiasaan afternoon tea.
Nah disini, saya ikutlah acara afternoon tea yang disponsorin oleh Hoshino Tea Time cafe & restaurants. Acaranya ada setiap hari sabtu, mulai jam 11 siang sampai jam 1siang. Kalau temen-temen mau ikutan, boleh banget tapi harus daftar dulu 1-2minggu sebelumnya dikarenakan seat yang terbatas. Setiap minggunya hanya dibatasi 10 orang saja.
Hoshino Tea Time
Menara BTPN, Mega Kuningan, Jakarta Selatan
Di sini kita disuguhkan mencoba beberapa macam jenis teh, dan pastinya dijelasin juga kelebihan-kelebihan dan perbedaan dari teh-teh tersebut. Lumayan kan mencoba teh gratis sekalian menambah ilmu per-teh-an kita. Hahaha.... (Ilmu ilmu, emangnya mau blajar ilmu kuda mabok terbang?!?)

Anywayz, teh-teh yang ditawarkan di sini, rata-rata berasal dari Taiwan. Ada yang harganya 300rb-an sampe jutaan loh. Temen-temen juga ga perlu kuatir, walaupun gratis tapi ga akan dipaksa beli kok setelah minum tehnya. Ehhh perlu dicatet nih yaaa, saya ga kerja di cafe ini dan saya juga ga dibayar loh, jadi bukan sengaja promosi demi dapat untung.
Waktu saya kesana, speakernya masih muda, bersahabat dan membawa acara kita menjadi relaks dan santai. Terkadang diajak main tebak-tebakan juga, kalau bisa nebak dapet hadiah. Hehehe... Kalau saya sama temen saya ga bisa nebak satupun tuh. Tapi tetep aja fun, ada yang dapet bubble milk tea lohh.

Oh ya, kan acaranya jam 11am-1pm, saran saya sih jangan lupa makan sebelum ikutan acara ini, karena ga disediakan makanan, nanti kelaperan pingsan lagi. Nyahahaha.... Boleh juga makan di tempat ini sehabis acaranya selesai, yang saya lihat sih dari menunya ga gitu mahal harganya.
Suasanya cafenya tenang, kental dengan nuansa dari negeri tiongkok tempo doloe dan kelihatannya masih agak baru. Cuma kok dihari sabtu pas jam makan siang gini sepi banget pengunjungnya. Mungkin juga karena lokasinya di daerah perkantoran sih ya, kan kantor hari sabtu mayoritas pada libur, mungkin kalau lunch time hari kerja bakal rame banget kali yeeee...
Terakhir sebelum selesai bubaran, ehh rezeki orang sabar, masing-masing dikasih sedikit teh untuk dibawa pulang. Lemayan buat kurusin lemak. Hahaha... Oh ya, temen-temen tau ga kalau orang Taiwan suka banget minum teh (no sugar tapi-nyah) makanya pada langsing-langsing tuh para ladies-nya. Yuu, yang mau kurus jugaaa mari merapaaatt~~~

Tuesday, 20 September 2016

Part 3 of 4, Jalan-jalan ke Osaka Jepang 4 hari dengan uang 3juta!??!

Day 3, KYOTO
*Kiyomizu-dera Temple
*Kinkaku-ji Golden Pavilion
*Arashiyama Bamboo Forest

This is the third day, tired? Yes! Happy? Absolutely Yes! Satisfied? Of course we are! Jadi setelah tidur di kamar penginapan yang nyaman (dengan sekaleng bir jepang sebelum tidur) dan semalam sempat berendam air hangat di bak mini ala Jepang melepaskan lelah, hari ini bakal menjadi hari yang panjang, habiskan waktu di kyoto dan nantinya bermalam di kobe.

Kyoto, terkenal dengan nishiki marketnya di pagi hari, jadwal pertama kita adalah nishiki market, tapi hati rasanya masih terngiang-ngiang sama Kiyomizu-dera temple yang semalem ga kebagian jatah buat di visit. Jadi kuputuskan dengan sepeda pinjeman gratis dari penginapan, saya ngebut naik sepeda mampir ke Kiyomizu-dera Temple.



### 08:00-10:00 Kiyomizu-dera Temple
Bersepeda di negeri Jepang, ditemani hembusan angin yang sejuk menyegarkan, everything is so completed for me. Naik kereta? Sudah. Bus? Sudah. MRT? Sudah. Sepeda? Just today~ hehehe...

Sampai akhirnya di lapangan parkir. So teman-teman yang mau bersepeda di Jepang, musti diingat kalau di Jepang parkir sepeda ga boleh sembarangan parkir, kalau sembarangan bisa diangkut sepedanya dan kena tilanggg 2300yen buat nebus. Nahhh, jadi kita markir deh, terus musti bayar 200yen buat biaya parkir, tapi kita dapat tiket buat gratis parkir di parkiran sepeda yang terdaftar selama seharian.
Jadi saran saya buat teman-teman yang baru mau mengunjungi kyoto, sewalah sepeda selama sehari penuh (banyak penyewaan sepeda kok, cari yang dekat penginapan atau tanya dengan staff penginapan), terusss pelan-pelan explore kyoto area naik sepeda sehariannn penuh, bawa peta dan gunakan bicycle 1-day parking pass. It will be extremely fun!
Ketika mulai memasuki jalan setapak menuju ke temple, wow!! Jalanan menanjak yang semalam tampak sepi seperti ghost town (tengok fotonya di part 2 yah), pagi hari ini rameeee banget penuh dengan pengunjung, kanan kiri juga penuh dengan toko-toko yang berusaha menarik pelanggan dengan menawarkan free tester (coba gratis). Sikat dehhh ga malu-malu lagi, cobain kuenya, moachinya, acar khas jepang (i don't really like it), semuaaa satu persatu dicobain, mumpung belom makan pagi, sampe kenyang deh... Hahahahaha...
Kembali disuguhi bangunan-bangunan temple yang merah cantik, kali ini disertai beberapa lonceng untuk memanjatkan doa.
West gate of Kiyomizu-dera Temple
Kiyomizu-dera adalah sebuah temple yang lokasinya tinggi diatas bukit, namanya memiliki arti kuil air suci (pure water temple), pemandangan kyoto city yang indah dapat terlihat dari kuil ini, pada saat musim sakura tempat ini sangat diminati karena keindahan pemandangan yang ditawarkan. Pada hari-hari dan musim-musim tertentu, kuil ini dibuka pada malam hari diperuntukan untuk pengunjung yang ingin menikmati keindahan malam Kiyomizu-dera temple. Untuk dapat masuk ke kuil utamanya, pengunjung wajib beli tiket masuk seharga 400yen /pax. http://www.kiyomizudera.or.jp/en/
Karena hari ini jadwalnya bukan kemari, tapi karena penasaran jadi kita bela-belain, saya dan partners memutuskan untuk tidak beli tiket masuk, jadi cukup melihat dari luar saja deh, toh semalam sempat melihat dari kejauhan, pucuk kuil yang menyala terang keemasan dengan elegan. Cukup menengok Kyoto city dari ketinggian dan nyobain makanan-makanan oleh-oleh dari Kyoto, jepang. Sayang tidak sempt foto makanan-makanan yang kita coba, yah maklum dikejar waktu sih, yang penting masuk mulut, kenyang, hepi. Hahaha....


Saatnya kembali, balikin sepeda, dan ambil koper-koper yang sempat dititipkan di penginapan. Ga lupa ninggalin jejak di penginapan sebelum akhirnya berpisah. Cuba cari yang mana post-it dari saya?
Di pinggir jalan, ada toko kecil yang menjual sushi, biasa orang Indo kan, belum ketemu nasi namanya belom makan, jadi beli sedikit sushi buat nalangin deh. Beli yang isinya 4 potong seharga 300yen. Ga sampe 5 menit ludes masuk perut. Hihihi...
Selanjutnya kita mau ke Kinkaku-ji Golden Pavilion,  dan nantinya terakhir ke Arashiyama bamboo forest. Semuanya itu bisa dijangkau dengan bus kyoto city, daripada pusing siapin uang kecil untuk naik bus(tau sendiri kalau bus di luar negri sistemnya ga pake kembalian), jadi kita mampir ke 7-11 terdekat untuk beli Kyoto Bus One-day Pass seharga 500yen. Dan setelah beli, barulah paham kalau ke Kiyomizudera Temple juga bisa naik bus (asal tau nomor bus dan rutenya).

Nah teman-teman yang mau explore Kyoto, bebas deh mau milih naik sepeda (capek dikit tapi punya pengalaman tersendiri) atau naik bus, dan biar irit silahkan beli Kyoto bus pass. Karena kalau ga pakai pass, skali naik bus itu jauh-dekat harganya 230yen.




### 10:30-12:30 Kinkaku-Ji Golden Pavilion
400yen
Modal info dari google map, bus stop terdekat untuk menuju ke kinkaku-ji adalah di jalan kawaramachi dori, dari penginapan jalan kaki sekitar 10-15menit lah, lalu naik bus nomor 205, dengan jarak perjalanan adalah sekitar 1 jam.
Sampai di lokasi, kita pikir mau ngintip aja dari luar daripada bayar tiket 400yen kan, ngirit dikit lah, eh taunya ditembokin, jadi dari luar ga bakal keliatan... Hahahaha... Ga bisa dicurangin yah. Jadi ya kita beli deh tiketnya, udah jauh-jauh sampe ke sini, masa iya ga masuk.
Menurut petanya, pintu masuk dan pintu keluar-nya beda loh, jalurnya jadi satu arah gitu, semuanya pakai tulisan kanji, untung bisa baca tulisan mandarin, tulisannya sama hanya saja pengucapannya yang berbeda. Buat yang ga bisa baca, anggap saja itu lukisan, tinggal cocokkan lukisannya.

Oh ya, FYI di kinkaku-ji golden pavilion sini tidak ada tempat penitipan koper. Jd saya sama temen-temen nenteng koper deh. Masuk yu masukkk.... Suasananya ramai bangetttt, begitu masuk langsung disajikan pemandangan golden pavilion di tengah-tengah danau.
Well ditempat sisi kita berdiri cukup ramai dan crowded abissss, tapi begitu kita memanjakan mata kita dengan pavilion keemasan di tengah danau, sejenak rasanya perasaan kita ikut terserap ke sana, tenang dan damai. Tampilan pavilion yang keemasan juga terpantul di air danau yang tenang. Ditambah warna hijau dari pepohonan yang berpadu menjadi suatu frame yang cantik.
Cuaca mendung dan hujan rintik-rintik menyadarkan kita bahwa kita masih ditengah keramaian yang mengharuskan kita melangkah lagi menikmati sisi lain dari golden pavilion ini. Jalur setapak menanjak dan membawa kita ke atas bukit yang menampilkan pemandangan golden pavilion dari ketinggian, membayangkan bagaikan ada istana tersembunyi yang didalamnya penuh dengan dayang-dayang cantik.
Berjalan dan ikuti saja jalur-nya sampai bertemu kuil yang dipenuhi orang-orang mengantri untuk berdoa memohon sesuatu, dan sekuat tenaga mencoba membunyikan loncengnya agar berbunyi nyaring dan genap sudah doanya, tinggal menunggu dikabulkan.





### 12:30-14:30 Lunch~~ 'n Nyemilz~~
Tidak sampai 1 jam, seluruh area Kinkaku-ji golden pavilion sudah selesai ditengok, ketika keluar menuju halte bus untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya, kita nemuin puff isi ice cream vanilla dengan potongan strawberry. Tertarik kannn, mana gerah juga sebentar gerimis sebentar panas (yahh bersyukur gak hujan besar), beli 1 buat nyobain aja. Hehehe...
Rasanya manisss dan potongan strawberry-nya juga banyak, 300yen, nggak kalah sama strawberry ice creamnya haagen dazs. Ramai juga loh yang beliii~~~
Dalam perjalanan mampir buat jajan di toko moachi tradisional, segala macam nasi ketan, moachi, dango yang old school ada di sini. Liat dango, jadi inget pengalaman hari pertama yang beli kue dango 1 kotak ga abis-abis, makan sampe enek-enek. Nyahahah.... Tapi dipikir-pikir ngangenin juga rasanya, jadi beli lagi deh satu tusuk, ga lupa beli ketan bakarnya dibungkus selembar rumput laut, dan moachi yang diatasnya pakai toping kacan merah manis. Hand made loh guys!

Untuk sampai ke Arashiyama Bamboo Forest, kita harus naik bus no 204 ke arah pusat kota dan turun di 西/京円町station. Kemudian ganti bus no 93 menuju ke arah arashiyama sampai tujuan. Tapi sebelumnya, perut juga perlu diisi nih. Sampai di pusat kota, kita cari makan yang paling cepat deh.

Pilihan-nya jatuh di restaurant bernama sukiya. Semacam fastfood franchise resto yang menjual berbagai jenis donburi. Anyway friends, sekarang di Jakarta juga udah ada tuh Sukiya, dengan saingannya si yoshinoya. Nah tau kannn?
Beef Donburi by Sukiya, 580yen
Saya pesan set donburi dengan irisan daging sapi dan sayur-sayuran. Rasanya seperti makan bibimbap, semua diaduk jadi satu dalam mangkok, bedanya ini di mangkuk biasa, sedangkan bibimbap itu disajikan di dalam mangkuk panas. 580yen.
300yen
Dan yang lain pesan nasi dengan irisan daging pork, ditambah kuning telur diatasnya. Katanya ini adalah menu kesukaan para wanita jepang, mungkin sehat kali yahhh. Rasanya agak lebih becek dibanding saya punya. 300yen.
Denger-denger tahu di jepang itu lembut banget dan fresh, jadi skalian pesan seporsi tahu putih dengan semangkuk kuah miso. So psti rasanya lembut sih memang, ga kaya di Indo punya, tapi ga beda jauh juga sama tahu Taiwan. Yang penting udah cobain tohhh.

Minuman disediakan air es gratis, ga kaya di Indo, kalau ke resto ga pesen minum rasanya aneh kan. Oh iya, di Jepang kan semua air dari keran boleh langsung diminum. Dan setelah 3 hari ini keluar masuk ke beberapa resto yang ada di Jepang, well dapat disimpulkan ternyata orang jepang sukanya air es yah. Ga sehat juga dong yahh...





### 14:30-17:30 Arashiyama Bamboo Forest
Perut udah kenyang, hati pun tenang. Nyahahaha.... Perjalanan dilanjutkan dengan bus nomor 93, dan turun di Arashiyama. Wah hari udah mulai sore, jadi agak-agak sepi. Jadi di Arashiyama area ini, bukan hanya forest, ada beberapa kuil juga yang dapat dikunjungi, jalan utama yang sisi kanan dan kiri-nya terdapat toko-toko, restaurant, serta pusat penyewaan baju kimono dan yukata khas Jepang. Tapi yang menjadi daya tarik utamanya ya memang hutan bambunya.
Disarankan teman-teman yang mau mengunjungi arashiyama forest ini, sebaiknya kunjungi lebih pagi, jangan seperti saya yang sudah agak kesorean. Jadi teman-teman bisa sewa baju kimono atau yukata, berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan alam Jepang, naik becak Jepang yang seperti jaman doloe, jadi becaknya masih ditarik dengan tenaga manusia, dan di sini yang nariknya cowo muda-muda yang ganteng dan perkasaaaaa boookkk! Hihihi...
Salah satu kesunyian yang dipancarkan dari kuburan di Jepang. Kadang saya berfikir, hidup di dunia hanya sekali, jadi selagi ada kesempatan, lakukan yang terbaik dan jalani dengan maksimal, buatlah memori sebanyak-banyaknya.
Gerbang kuil di Jepang yang identik dengan warna merah, rasanya ini merupakan foto terbaikku selama di Jepang. Entah kenapa, setiap kali melihat foto ini, rasanya terpesona abizzzz.
Yang paling dibutuhkan pada saat kita jalan-jalan adalah waktu. Rasanya waktu itu tidak pernah cukup, karena begitu banyak tempat-tempat yang memanjakan mata.
Hari sudah mulai gelap, kita disuguhkan bamboo light forest yang memancarkan cahaya kuning yang romantis. Kyaaaa.... Cantiknyaaa.... Walaupun kaki sudah rasanya kaya mau cofoottt, tapi begitu nemuin tempat ini, langsung semangat 45 lagi buat narsis. Nyahahaha...
Tepat dipinggir jalur kereta, dimana kereta itu merupakan salah satu moda transportasi publik yang utama di Jepang. Bamboo light forest jadi tempat pemberhentian terakhir di Arashiyama, malam ini juga menjadi malam terakhir kita di Kyoto, karena kita akan pindah kota ke Kobe dan bermalam disana.




### 17:30-19:30 Menuju Kobe!!
Yap, memang tidak salah! Perjalanan dari kyoto ke Kobe membutuhkan waktu total kurang lebih 2 jam, termasuk berjalan kaki dan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi kereta.
Untuk itu kita harus berjalan kaki dulu ke Arashiyama Station untuk naik kereta jalur Hankyu Line. Jalan kaki memakan waktu kurang lebih 20menit, bulan May yang seharusnya sudah musim panas tapi masih berangin sejuk dan mendekati angin musim dingin.

Selama perjalanan, tidak ada penunjuk jalan yang jelas dan tidak ada orang yang dapat ditanya karena sudah malam, jadi pastikan siapkan peta sebelum bepergian. Kalau saya, pakai google map yang sudah saya screenshot, itu salah satu tips buat para backpackers.
Sampai di stasiun, suasana sudah lumayan sepi tapi masih ada beberapa pelancong yang juga yang seperti kita.
Beli tiket dulu, sama seperti membeli tiket mrt, ada bahasa inggris juga, jadi tidak perlu kuatir salah beli tiket. Tujuan kita adalah Rokko Station, tiket seharga 530yen /pax.



### 19:30~ Sleep at Kobe Tonight.
Setelah transit-transit dan pindah jalur kereta (cuma transit 2 kali sih), tepat seperti yang di prediksi, sekitar jam stengah 8 malam kita sampai di Rokko Station,Kobe. Di Rokko station itu ternyata jadi satu dengan pusat perbelanjaan kecil, ada toko-toko, ada supermarket juga yang namanya Oasis.
半價 (half price) written on yellow sticker
Di Jepang, baik toko roti dan supermarket, sudah gak heran kalau semuanya akan melakukan sale kalau sudah malam mendekati waktunya tutup toko. Sale-nya juga nggak tanggung-tanggung, sampai 50%, bahkan bisa sampai 70%!! Seperti barang-barang makanan jadi di supermarket juga di sale, gorengan, bento, donburi, sate, dll.
Look at that fresh pinky octopus sells at Japan's Supermarket
Tadinya kita mau cari makan lagi di Izakaya (sebutan untuk bar and restaurant di Jepang), tapi karena udah lelah juga jalan seharian sambil nentengin dan narik-narik koper, jadi kita boyong deh makanan-makanan diskonan di supermarket, bawa pulang ke penginapan, santap di kamar! Lokasi penginapan kita hanya 10menit walking distance dari Rokko Station.

Malam ini saya nggak foto penginapannya, kita booking menggunakan airbnb, kita tinggal di apartemen 2 kamar yang pemiliknya juga kebetulan lagi ga ada dirumah, mereka sambilan menyewakan kamar kosong, barang-barang pribadinya jg berserakan di rumah. Hahaha... Agak berantakan, dan agak kotor jujur aja, tapi ya sudahlah toh hanya numpang tidur semalam doang. Masalahnya saya ga ketemu penginapan lainnya di daerah Kobe, jadinya kebanyakan pelancong akan bermalam di Osaka.


-----------------------------------------------------
Pengeluaran Day 3, KYOTO
*Transportasi 1230yen
*Tiket masuk wisata 400yen
*Food 1208yen
*Hotel 2872yen (8614yen / 3pax)