Monday, 17 December 2018

Cara apply visa WHV second year Off-Shore

Allright guys, sebagai pengantar, ada yang tau maksud dari visa WHV tahun kedua? Yukk aku jelasin. Okay jadi kita pemegang passpor Indonesia bisa ke Australia untuk bekerja dan berlibur secara legal dengan menggunakan work holiday visa alias WHV (subclass 462, ini kode visa whv untuk passpor Indonesia). Visa yang diberikan oleh pemerintah Australia ini memiliki batasan waktu maksimal 1 tahun.

Nah kalau waktu 1 tahun kita sudah selesai, kita otomatis harus pulang dong, karena visa-nya sudah abis. Kecuali, kita ada memenuhi syarat dan bisa minta perpanjang 1 tahun lagi, dan visa tersebut kita sebutnya second year work holiday visa alias visa tahun kedua WHV.

Syaratnya apaaaaa sihhh? Di sini saya mau jelasin cara apply-nya aja, jadi buat syarat-syarat nya silahkan dicek langsung ke website immigration and home affairs nya Australia ya. 
Karena, syarat-syarat dan peraturan visa bisa berubah seketika. Singkatnya, sampai Oktober 2018 kemarin, syarat bagi pemegang visa whv subclass 462 untuk mendapatkan visa whv tahun kedua adalah harus bekerja minimal 88 hari di daerah Northern Territory pada masa visa tahun pertama.

Data dan dokumen yang dibutuhkan: passpor, foto, bank statement, dan paling penting payslip. 


Perbedaan apply visa on-shore dan apply visa off-shore
Buat temen-temen whv pastinya udah ga asing nih, buat yang masih bingung maksudnya yukk aku jelasin dikit.
  • On-shore, artinya mengajukan permohonan visa pada saat posisi kita masih berada di Australia. Begitu visa tahun kedua granted alias diberikan, visa tahun pertama kita yang masih sisa juga tidak akan hangus, dan otomatis akan memperpanjang visa tahun kedua. 
  • Off-shore, artinya mengajukan permohonan visa pada saat posisi kita tidak berada di Australia. Kita dapat mengajukan aplikasi permohonan visa tahun kedua secara off-shore hanya jika visa tahun pertama kita sudah habis. Begitu visa tahun kedua granted alias diberikan, masa berlaku 1 tahun kita akan dihitung mulai dari hari pertama kita menjejakkan kaki lagi di Australia dengan menggunakan visa tahun kedua.

Ada yang bilang kalau apply off-shore lama granted-nya, ada yang sampai 3 bulan, jadi pada ketakutan ga dapat visanya, akhirnya pada apply on-shore deh. Kenyataannya? Sama ajaaaaa kok, apply off-shore ataupun on-shore sama-sama cepat kok. Kalau menurut saya, kenapa teman-teman yang off-shore bisa lama banget granted-nya, mungkin karena dokumen-dokumen teman-teman kurang lengkap dan ribet.


Cara apply off-shore nih.
  1. Buat account dulu di ImmiAccount https://online.immi.gov.au/lusc/login
  2. Lalu login dan pilih new application
  3.  Lalu pilih Work & Holiday, dan lanjutkan sampai halaman 2, total ada 16 halaman.
  4. Nah, di Halaman 2 ini, kalau saya kan off-shore jadi saya isinya di Indonesia. Kalau on-shore isinya di Australia yah guys.
  5. Lanjutin deh isi-isi data seperti nama, nomor passpor, tanggal lahir, dll. Mengenai Health Examination di bagian bawah halaman 3, kalau kmu dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sudah pernah melakukan medical check-up untuk visa Australia, kamu ga usa medical lagi, cukup masukkan hap id kmu yang lama. Tapi kalau sudah lewat dari 12 bulan, ya harus medical check-up ulang, macam kita apply visa whv tahun pertama saja.
  6. Yang terpenting adalah masukkan data-data payslip alias slip gaji kamu. Kalau saya sih asli cuman pakai payslip dan kontrak kerja aja. Temen-temen kadang ada yang pake form-form lain, cuman menurut saya asal payslipnya jelas dan cukup, ga usa repot-repot pakai form-form employer dll. 
  7. Ikutin petunjuknya sampai terakhir lalu submit. Setelah di submit agar diproses, langsung harus bayar, bisa pakai kartu kredit. Biayanya 450$ AUD. 
  8. Setelah pembayaran diterima, kita akan terima email receipt dan tanda terima kalau pengajuan aplikasi visa kita sudah diterima dan akan diproses, biasa 1x24jam hari kerja. 
  9. Kalau sudah dapat emailnya, langsung deh kita bisa arrange health examination biar dapat HAP ID. Caranya ya login lagi di web ImmiAccount, lalu di menu my application, nanti ada pilihan "arrange health examination", ikutin petunjuknya lalu print deh. Kalau teman-teman ga perlu medical lagi karena medical yang lama masih berlaku (belum lewat dari 12 bulan), ya ga perlu ngapa-ngapain lagi deh, cukup nunggu visa granted aja.
  10. Sudah dapat HAP ID, print, tinggal telpon ke rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah Australia untuk buat appointment medical check-up. Masih sama kaya dulu, saya ke RS Premier Jatinegara, biayanya masih sama juga per December 2018 biayanya 895000 IDR.
  11. Habis kelar medical, tinggal nunggu aja visa granted.

Timeframe nya cukup cepet kok guys. Berikut time-frame saya apply off-shore yah.
- 20Nov2018  apply and submit online visa whv 2nd year, biaya 450$ AUD
- 10Dec2018  saya di-email oleh pihak imigrasi Australia karena saya belum medical, dan saya harus bales emailnya dalam waktu 28hari setelah email diterima. Saya langsung email hari itu juga menjelaskan saya belum medical karena medical harus dilakukan dalam keadaan tidak sedang menstruasi. Kalau habis menstruasi harus tunggu 7 hari setelah menstruasi-nya selesai bersih. Dan saya sudah buat appointment dengan rumah sakit untuk melakukan medical tanggal 13 december.
- 13Dec2018 saya melakukan medical di RS Premier Jatinegara, biaya 895000 IDR
- 14Dec2018 saya dapat email kalau visa sudah di granted.

Satu lagi nih, saya kasih time-frame temen kuh apply off-shore juga.
- 21Nov2018 apply and submit online visa whv 2nd year, biaya 450$ AUD
- 4Dec2018 medical di RS Premier Jatinegara, biaya 895000IDR
- 10Dec2018 visa granted



Tips and Trick biar cepat di granted!!!
1. Kalau bisa payslipnya jgn pindah-pindah kerja terus, kalau pindah juga jangan kebanyakan. Logika aja deh, kalau kita sebagai staff imigrasi, terus mau proses permintaan visa si Budi, nah si Budi kasih payslipnya banyak banget kerjaannya soalnya pindah-pindah terus. Kita yang sebagai staff imigrasi pasti musti itungin satu-satu payslipnya kan, itungin bener ga itu si Budi kerja ada sampai 88 hari, bener ga itu perusahaan tempat si Budi kerja beneran ada alias bukan fiktif, dll deh. Kita pasti butuh waktu lebih kan buat proses-nya, ya otomatis lebih lama lah itu visa-nya di granted. Ya tohhh???

2. Beri nama file-file yang akan di-upload dengan jelas dan berurutan, khususnya payslip. Intinya untuk mempermudah petugas imigrasi dalam memproses visa kita. Kalau saya sih kasih nama payslip pakai format tanggal, jadi berurutan dari yang awal sampai akhir. Contoh:
Payslip1_16042018-29042018_Hilton
Payslip2_30042018-13052018_Hilton
Payslip3_14052018-27052018_Hilton
Payslip4_21052018-03062018_UncleSam, dan seterusnya.

3. Kalau kamu kerja lebih dari 88 hari, dan kamu dapat payslipnya lebih dari yang diharuskan, ya upload aja, menurut saya lebih malah lebih baik.




Yah, kira-kira itu deh yang perlu diperhatikan, selebihnya ya berharaplah sama Tuhan. hehehe... toh kita sudah melakukan bagian kita dengan baik. Semoga bisa membantu memberi pencerahan deh buat temen-temen yang masih bingung mengenai proses pengajuan whv second year visa yaaa...

Tuesday, 20 November 2018

Review Philippines Airlines - The Heart of Filipino

Philippines Airline 7-13 November 2018 dengan rute Jakarta-Manila-Jakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 4jam5menit, mumpung lagi promo dapat harga 2,4juta per orang. Philippines Airline adalah jasa penerbangan full service dan bisa dikatakan merupakan maskapai penerbangan nasional di negaranya yakni negara Filipina. Yahh, layaknya Garuda Indonesia yang merupakan maskapai penerbangan nasional milik negara Indonesia toh.
Oh ya, untuk penerbangan internasional disediakan bagasi cuma-cuma sampai 30kg. Selanjutnya merupakan hasil penilaian prbadi... Simak yuuukk...

Good interior, memberi kesan simple tapi nyaman. Hiburan dalam pesawat ada LCD layar sentuh, dan ada USB port untuk nge-cas hp smartphone kita. Touchscreen alias layar sentuh-nya juga bagus, ga lemot respons-nya. Untuk bantal sudah disediakan di bangku masing-masing (karena penerbangan jarak sedang), cuman sayangnya untuk selimut kita musti minta sama pramugari-pramugara nya begitu kita udah duduk di tempat duduk kita, dan minta selimutnya segera sebelum kehabisan.
Untuk keramahan service-nya saya rasa kurang bagus, kurang senyum, terkesan jutek-jutek deh. Kalau untuk seragam sih terkesan agak formal kuno, terkesan ga semodern pesawat-nya. Yaaaa formal-formal gitu lah... Staff-nya 95% orang filipino semua, yang pramugara-nya lemayan ganteng-ganteng juga. hehehe...
Nah setiap naik pesawat yang saya naikin, pasti saya menilai kualitas take-off dan landing nya. Hehehe... Emang sih jelas banget saya tuh bukan pilot, cuman kan kita penumpang boleh juga dong ikut menilai. Sebenernya kualitas take-off dan landing sebuah pesawat itu tergantung pilotnya kan yah, dan ga bisa 100% mencerminkan kualitas seluruh penerbangan dari perusahaan tersebut. Tapi dari situ juga tertanam di mindset saya kalau 90% kualitas penerbangan tersebut ditentukan oleh pilot yang dipekerjakan atau ditraining sama perusahaan penerbangan itu sendiri. Ya gak sihhh, ga mungkin perusahaan penerbangan mempekerjakan pilot tanpa test.

13November2018, Manila-Jakarta with Philippines Airline, sea of clouds by bazk3t
Dan menurut saya, take-off dan landingnya pas penerbangan Jakarta-Manila, wew... ga smooth abisssss, terutama pas take off, berasa banget kasar dan bikin jantungan! Nyahaha.... Tapi ya itu kan, seperti yang saya bilang, beda pilot beda skill. Buktinya pas penerbangan pulang-nya, take-off dan landingnya smooth tuhhh, dan selama penerbangan juga nggak se"bumpy" penerbangan pas pergi.

Trakhir, saya mau kasih penilaian terhadap makanannya. Pertama saya coba nasi dengan daging sate ayam, disajikan dengan mousse sebagai penutup. Rasanya okeh tuh, satu lagi saya coba mie udang tapi ga ada enak-nya sama sekaliiii. Mie-nya kemanisannnn.
Beef Rice prepared by PAL
Chicken Spaghetti prepared by PAL
Nah waktu penerbangan pulang, saya cobain nasi daging sapi (rasanya okeeee), satu lagi spaghetti ayam (rasanya huambarrr). So kesimpulan yang bisa diambil, kalai naik PAL alias Philippines Airline musti pesen nasi aja, jangan pilih yang lain. Saya kasih penilaian 8 lah dari skala 10. Walaupun makannya setengah enak setengan nggak, cuman varian minumannya cukup lengkap, semuanya tersedia mulai dari jus, wine, teh, kopi, bir pun ada.

Ngomong-ngomong soal minuman jadi inget nih, memang pelayanan pramugari-pramugara PAL kurang oke. Selain seperti yang saya bilang diatas (jutek-jutek), mreka jg agak males, yahh helpful sih kalau di request, cuman kurang rajin inisiatif. Kita kan penerbangan subuh, nyampe-nya pagi, harusnya yah 1jam sebelum mendarat, mereka harusnya nawarin minuman hangat dong seperti kopi atau teh, padahal pas makan tuh, pas kita mau minta minuman panas, mreka bilang "hot beverage will be serve later". Akhirnya tuh 15 menit sebelum mendarat itu mreka baru buru-buru nawarin air putih. Ya elaaaa... kaya kebelet aja, buru-buru.

 
One thing that give a different feeling is when they broadcast the safety video, they broadcast with an unique way, which is always using different background on each explanation, the background is Philippine's famous tourist spot, this way they also advertising their own country. Well done PAL!

And that's the end of my survey, Philippines Airline - The Heart of Filipino.

Tuesday, 6 November 2018

Jetstar, Australian Low Cost Airline Review

Yes, sesuai judulnya, Jetstar itu adalah penerbangan milik perusahaan Australia, dan seperti yang sudah temen-temen tau, kl jetstar itu juga merupakan penerbangan berbasis low cost alias hemat, jadi untuk bagasi dan makanan harus bayar biaya tambahan lagi. Jetstar merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan Qantas, dan mulai beroperasi semenjak 2003.

Pertama kalinya naik Jetstar, karena saya terbang dari Darwin menuju Jakarta, dan karena ga ada pilihan lain, secara Dawin kota kecil gitu loh. Dulu ada Airasia, tapi semenjak beberapa tahun terakhir sudah ga ada lagi. Untuk yang ekonomis, ya mau ga mau lah naik Jetstar.

11oct2018 Darwin-Singapore-Jakarta 25kg luggage = 218$AUD

Langsung to the point ya, buat interior semuanya biasa aja dengan susunan bangku 3-3, dan pada saat landing dan take off juga biasa aja, ga alus-alus banget, ga kasar-kasar banget. Untuk perihal on-time, yah kemarin sih sempet delay 10-15menit, delay-nya pas boarding biasa. Puas sih puas aja lah, namanya juga penerbangan low cost kan. Kebetulan saya ga mesen meals jadi ga tau deh kualitas dan rasa makanannya. 

Untuk pramugari-nya, emmm kebanyakan pramugara deh. Mostly orang-orang asia, seragamnya simple, pakai kaos polo hitam dengan sedikit garis oranye di kerahnya, dengan bawahan celana panjang bahan hitam. Dengan tambahan jas nya, yang casual formal, wehh jas-nya kerennnn. Anyway, 2 kali terbang dan nemu-nya pramugara yang ganteng-ganteng dan full make up, you know lah, macam cowo metrosexual. 

Ga ada yang perlu di complain. Oh ya ada saran nih buat temen-temen. Kalau beli tiket jetstar, pastikan beli bagasi skalian saat membeli tiket pesawatnya, jangan beli tiket dulu, trus baru bagasi, soalnya harga bagasinya jadi mahal banget kalau beli-nya belakangan. 

Kemarin itu ada temen saya beli bagasi-nya belakangan, 30kg aja kena 125$aud (padahal tiket saya + bagasi 25kg cuma 218$aud). Tapi anehnya, harga bagasinya bisa berubah-berubah. Awal-awal saya cek 125$aud, trus 10menit kemudian saya cek lagi naik jadi 135$aud, trus sore-nya saya cek lagi turun lagi jadi 130$aud, besoknya saya cek lagi jadi 125$aud lagi. Jadi pastikan kebutuhan bagasi anda sebelum booking tiket, biar ga kena mahal.