Keunggulan membuat cupcakes adalah bahan-bahan yang sangat mudah di dapat, cara pembuatan yang simple dan tidak memakan waktu, serta proses baking yang hanya memakan waktu sekitar 15-20menit. Dan hasilnya selalu sukses karena walaupun ga sukses selalu bisa d buat jadi sukses dengan add topping dan decorating. Hahaha...
First of all, ingredients??? Dengan bahan yang setakaran ini, dapat membuat 7-10 cupcakes.
- 125gr Butter
- 1 teaspoon Vanilla Essence
- 1/2 a cup Sugar
- 2 eggs
- 1 cup Baking Flour
- 2 teaspoon Baking Powder
- 1/4 cup milk
Thats all~
Now, How to do it?
First, mix Butter with Sugar with fork. Try to press it hard and fast, so the sugar and butter become ones. And after mixed well, add eggs one by one while you mix it again, now with manual mixer. After mixed well of course, add flour and vanilla essence and also the baking powder. Now, go! Mix mix mix mix... hahaha...
Mixed well? Don't forget put the milk into the bowl. Now the things get more watery.
Now, you have to use your feeling. If you feel to watery, you will need put more flour. But slowly, dont get too much. Hmm, until its looks perfect. I don't really know how much exactly the extra flour. *Sorry...
And done! Now prepare the tray, and fill the cup with the dough. And put it in the oven. Oh right!!! One thing that you have to remember is, don't put the tray into the cool oven! So u have to warm up the oven a little bit, before you really bake the dough. And set the timer about 15-20minutes. If you feel the cup full enough, you should set 20mins for the timer. But right now, i make the small one, so the cup is not full enough, so 15mins is fine.
Tadah~~~~~ Its like magic when you see the dough growing. Hhahaha... Its because the baking powder. Like magic powder to me. Looks perfect. Hmm, and smell sooooo delicious. Nom nom nom.... Well, before you start decorating, just wait a little bit, let the cakes cool down. While you were waiting, you can start to prepare the decorating ingredients. Anything you like of course :)
Sunday, 19 May 2013
Friday, 5 April 2013
Ginger Snaps
Well, kadang kl ga mudeng pasti bingung apa sih Ginger Snaps? Gampangnya ya cookies jahe, itu loh yang di film Shrek juga ada, si kue jahe. Ya ya ya betul itu!! Biasanya kue ini bakal banyak muncul pas menjelang natal, karena jahe itu sendiri bikin badan kita anget. Cuma yaaa ga natal jg gak papah lah kita buat, iseng-iseng.
Oke, jadi bahannya apa aja? Ummm, sebelumnya ini bahan smua ngira-ngira, jadi ga pake takaran, hasilnya sih oke. LoL!!
- Flour alias tepung terigu (sekitar 500gr)
- Cooking Oil or Butter kl mau wangi. Jangan takut terlalu banyak minyak.(1/2 atau 3/4 aqua gelas)
- Chicken egg a.k.a. Telur ayam (1 butir)
- White sugar / Gula pasir putih (3 sendok makan)
- Brown sugar / Gula pasir coklat. Harus banyak, biar manis dan warnanya juga jadi coklat! (1/2 atau 3/4 aqua gelas)
- Honey alias madu (2-3 sendok teh)
- Cinnamon powder untuk penambah wangi (2-3 sendok teh).... ada yang ga suka?
- Ginger powder the most important one! Namanya aja ginger snaps! (2-3 sendok teh, ini kl ga gitu suka ginger, dikit aja)
Dan biar cantik dan sedap di pandang, juga rasanya makin enak juga, boleh di tambah bermacam-macam topping.
# Sprinkles atau Meses warna warni
# Choco Beads atau butiran coklat
# Kismis buat yang suka??
Trus bagaimana cara bikinnya? Kasih tau ga yaaaaa~~~~ Hahahaha!! Well sebenernya gampang banget, cuma 1 step! Smua bahan campurrrrr jadi 1 di mangkok adonan! Seriusssss ga bohong kok! Hahahaha... Nih pict nya...
Trussss di aduk aduk sampe benar-benar merata, so pasti warnanya jadi coklat. Dan adonan pasti jadi agak keras dan membutuhkan extra hand power. Kalau ada mixer sih enak...hehehe... Kalau adonannya dirasa kelembekan, tambahin flour sedikit demi sedikit, trus aduk lagi. Kalau dirasa berminyak banget, ya gpp, nanti kan mau di panggang.
Sudah jadi adonannya, Tinggal di cetak, kalau ada pemotong adonan berbentuk cetakan jg boleh. Kalau ga ada ya sikat aja pake tangan lah, di bikin mau jadi bentuk apa kek. Kalau males ya bentuk bola aja paling gampang. hehe.... Oh ya, penting untuk di ingat! Kalau bisa takaran setiap adonan yang dibentuk itu ga jauh beda. Jangan satu genduttttt banget, satu tipisssss banget. Nanti matengnya ga rata.
Ga lupa toppingnya. Biar enak cubain deh, beberapa adonan di isi choco beads (bukan di tabur ya, tapi di isi). Jadi kaya dumplings gitu. Hias sesuka hati. Kalau udah taruh di loyang yang sudah di olesi mentega. Masukin oven yang sudah panas selama 20menit lah kurang lebih. Anddddddddd........Tarahhhh!!!! Jadi deh.... Tunggu adem dulu bentar baru di makan, biar ga sakit tenggorokan! Selamat mencoba.
Monday, 25 March 2013
Spesial Palembang Culinary Full Review!
Okay, cuba sebutin makanan jagoannya kota Palembang ini. Pempek?! Cuma itu?? No......Banyak banget makanan yang khas dan special di Palembang ini. Memang Palembang dengan Pontianak kurang lebih sama, kalau jalan-jalan kemari, ya so pasti wisata kuliner. Hehehe.... Pulang-pulang yah naik 1-2kg so pasti lahh..
Makan pempek ibarat udah jadi makanan hari-hari orang Palembang, jadi tiada hari tanpa pempek. Entah gmana, kok ga bosan ya? Yaaa ibarat kita makan nasi kok ga bosan? hehehe... Pagi biasa sarapan nyemil pempek. Pempek itu sendiri ada banyak banget macemnya, dari yang di bakar sampai yang di rebus.
Selain pempek, nah ini dia, adanya di Palembang doang. Martabak HAR(Haji Abdul Rozak). Hmmm, yang asli di mana ya? Sebenernya semua asli kok, cuma kenapa bisa banyak banget cabangnya? Ibarat itu resep aslinya tuh punya Haji Abdul Rozak, tapi kemudian resepnya di bagikan kepada keluarganya. Ya jadi anak cucu mantu kakak adik ipar smuaaaaa dapat resep yang sama dan buka dengan brand yang sama.
Sebenernya martabak HAR itu apa sih? Kayanya hebring aje... Ternyata oh ternyata, cuma telor kocok di bungkus kulit martabak, trus yang bikin lain daripada yang lain adalah bumbu cocolannya, yakni kuah kari daging dengan beberapa potong sengkel sapi. Thats it!! Buat gw pecimta kuliner, well biase ajeeeee~~~
Next?! Kalau martabak HAR buat cemilan siang, Palembang yang panas ga ada bedanya sama Jakarta, mesti mau yang dingin-dingin biar segerrrr! Ya ya ya... Es Mamat, alias es kacang merah. Ini es kacang merah bang mamat sampe di panggil pas kawinannya anaknya SBY presiden RI kita lowww... Memang sih enak, rasanya pakai santan dan susu, ya iyalahhh pantes aja enak.
Yang ga kalah famous-nya dengan pempek, adalah pindang patiiinnnn.... Wahhhh ini sih kl sebut namanya aja langsung ngecessss ngidammmm kepengennn abisssss... Soalnya memang suka ikan di kuah apalagi kuah pindang, asam manis puedesss. Yang kemarin saya kunjungi adalah Rumah Makan Pindang Meranjat Ibu Ucha. Well, jam makan siang penuhhhhh bowwww.... Sampe bangku aja nunggu giliran.
Intro-nya ya... Jadi kenapa harus ikan patin? Ikan ini di masak pindang ga amis, dan dagingnya uenakkk. Dan di Palembang pakainya ikan patin asli sungai. Jadi guedeee. Kalau di Jakarta kan ikan patin tambak, jadi kadang bau tanah trus kecil. Ya beda lah, Palembang kan dilewati Sungai Musi yang terkenal itu, makanya pindang patin jadi andalannya.
Kalau kamu bener-bener penggila ikan sejati atau penggila pindang ikan, harus berani makan kepalanya. Dan makannya harus sampe bersihhhh, karena gizi ikannya di kepala, dan di situ minyak ikan yang sehat itu berada di kepala. Nom...nom... Anyway, selain pindang ikan patin, ada juga kok pindang tulang (sapi maksudnya).
Sebenernya saya sendiri orang Palembang loh keturunannya, tapi sejak mini (hahaha) udah migrasi ke Jakarta bersama parents. But most of all my family still in Palembang. Jadi senangnya punya kampung halaman. Hhihihhi...
Kalau ada teman atau keluarga di Palembang, so pasti ga lupa di ajak ke rumah makan Pempek Kenten (aneh ya, kl denger mah kirain tulisannya canton, hahahah...). Di sini special pempek kulittttttt. Emang sih uenakkkk abisss. Jual pempek aja ya bisa kaya! Dulu mah tokonya kecil, sekarang guedeee bowww. Kalau family dr Palembang ke Jakarta, so pasti nitipnya si pempek kulit kenten ini. Tapi untuk pempek yang lain, not recommended!
Selain pempek kulitnya (gambarnya di bagian pojok kanan atas), di sini model gendum nya enakkk bangettttt. Jadi kaya bakso dari gandum, keras banget kaya batu, makanya makannya pake kuah bakso gitu deh. Trus jadi agak empuk garing-garing gitu. Di sini di sebutnya model gendum. Lucu ya nama-namanya kl ga biasa. hehehe. Ini juga gw bela-belain bawa pulang Jakarta. Enakkkk sih.
Dan toko pempek yang terkenal di kota Palembang, yang harganya lumayan mahal di antara toko pempek lainnya di Palembang, yaitu Restoran Pempek Beringin. Di sini ada lengkap, dari pindang, pempek, es kacang merah, otak-otak, sampe kue-kue-an. Ini restoran pempek pake pajak, makanye mahal. Hahaha... (bukan orang yang taat bayar pajak sih XD)
Akhirnya keluar juga nih gambar pempek... hahahah... Di gambar kiri ada pempek dan otak-otak, ga ketinggalan cemilan srikaya yang warna ijo di pojok kanan atas tuh. Srikaya itu sendiri kaya ager lembek, manis kaya santan (ya iyalah namanya aja srikaya, bukan buah srikaya loohh). Di gambar kanan namanya adalah pangsit kalau kata orang Palembang. Aslinya apa ya, hmmm... Pempek kecil di kasih kuah bakso, dan di tambah entah lobak atau apa sayur apa gitu.
Di rumah makan bringin, ga ketinggalan makan lenggang panggang. Jadi sebenernya lenggang bisa di bikin macem-macem. Bikin kuah santen, goreng pake telor, dan kalau yang ini di bakar pake telur. Enak wangi, dan jadinya ga bosen dengan pempek yang gitu-gitu aja. Hehehe.... So pasti namanya pempek, ga jauh-jauh dari cocolan cuko. Cuko-nya sih yang bikin pempek itu enak apa nggak. Heheheh... Dan kalau orang palembang biasanya makan cuko-nya di sruputttt....
Sebenernya masih ada banyak lagi di palembang yang tekenal, mie celor, dan berbagai macam pempek yang belum ada kesempatan di critain, belum lagi kerupuknya yang enak-enak. Hehehe... Well, sampai di sini dulu ya... Pada waktu catatan ini di tulis, TS nya udah ngiler banget ngidam, tapi sayang karena lagi di luar Indo selama beberapa saat, jadinya yah nasib deh.... Bisa ke bawa mimpi kali nih... hiks...
PS: Ga lupa TS mengucapkan banyak terima kasih buat Fams di Palembang, terutama Ako Ahong & Fams, Ako Acen & Qinpo, juga SuPho HK, dan semua fams di Palembang yang dengan senang hati mau di repotin. Hehehe....
Makan pempek ibarat udah jadi makanan hari-hari orang Palembang, jadi tiada hari tanpa pempek. Entah gmana, kok ga bosan ya? Yaaa ibarat kita makan nasi kok ga bosan? hehehe... Pagi biasa sarapan nyemil pempek. Pempek itu sendiri ada banyak banget macemnya, dari yang di bakar sampai yang di rebus.
Selain pempek, nah ini dia, adanya di Palembang doang. Martabak HAR(Haji Abdul Rozak). Hmmm, yang asli di mana ya? Sebenernya semua asli kok, cuma kenapa bisa banyak banget cabangnya? Ibarat itu resep aslinya tuh punya Haji Abdul Rozak, tapi kemudian resepnya di bagikan kepada keluarganya. Ya jadi anak cucu mantu kakak adik ipar smuaaaaa dapat resep yang sama dan buka dengan brand yang sama.
Sebenernya martabak HAR itu apa sih? Kayanya hebring aje... Ternyata oh ternyata, cuma telor kocok di bungkus kulit martabak, trus yang bikin lain daripada yang lain adalah bumbu cocolannya, yakni kuah kari daging dengan beberapa potong sengkel sapi. Thats it!! Buat gw pecimta kuliner, well biase ajeeeee~~~
Next?! Kalau martabak HAR buat cemilan siang, Palembang yang panas ga ada bedanya sama Jakarta, mesti mau yang dingin-dingin biar segerrrr! Ya ya ya... Es Mamat, alias es kacang merah. Ini es kacang merah bang mamat sampe di panggil pas kawinannya anaknya SBY presiden RI kita lowww... Memang sih enak, rasanya pakai santan dan susu, ya iyalahhh pantes aja enak.
Yang ga kalah famous-nya dengan pempek, adalah pindang patiiinnnn.... Wahhhh ini sih kl sebut namanya aja langsung ngecessss ngidammmm kepengennn abisssss... Soalnya memang suka ikan di kuah apalagi kuah pindang, asam manis puedesss. Yang kemarin saya kunjungi adalah Rumah Makan Pindang Meranjat Ibu Ucha. Well, jam makan siang penuhhhhh bowwww.... Sampe bangku aja nunggu giliran.
Intro-nya ya... Jadi kenapa harus ikan patin? Ikan ini di masak pindang ga amis, dan dagingnya uenakkk. Dan di Palembang pakainya ikan patin asli sungai. Jadi guedeee. Kalau di Jakarta kan ikan patin tambak, jadi kadang bau tanah trus kecil. Ya beda lah, Palembang kan dilewati Sungai Musi yang terkenal itu, makanya pindang patin jadi andalannya.
Kalau kamu bener-bener penggila ikan sejati atau penggila pindang ikan, harus berani makan kepalanya. Dan makannya harus sampe bersihhhh, karena gizi ikannya di kepala, dan di situ minyak ikan yang sehat itu berada di kepala. Nom...nom... Anyway, selain pindang ikan patin, ada juga kok pindang tulang (sapi maksudnya).
Sebenernya saya sendiri orang Palembang loh keturunannya, tapi sejak mini (hahaha) udah migrasi ke Jakarta bersama parents. But most of all my family still in Palembang. Jadi senangnya punya kampung halaman. Hhihihhi...
Kalau ada teman atau keluarga di Palembang, so pasti ga lupa di ajak ke rumah makan Pempek Kenten (aneh ya, kl denger mah kirain tulisannya canton, hahahah...). Di sini special pempek kulittttttt. Emang sih uenakkkk abisss. Jual pempek aja ya bisa kaya! Dulu mah tokonya kecil, sekarang guedeee bowww. Kalau family dr Palembang ke Jakarta, so pasti nitipnya si pempek kulit kenten ini. Tapi untuk pempek yang lain, not recommended!
Selain pempek kulitnya (gambarnya di bagian pojok kanan atas), di sini model gendum nya enakkk bangettttt. Jadi kaya bakso dari gandum, keras banget kaya batu, makanya makannya pake kuah bakso gitu deh. Trus jadi agak empuk garing-garing gitu. Di sini di sebutnya model gendum. Lucu ya nama-namanya kl ga biasa. hehehe. Ini juga gw bela-belain bawa pulang Jakarta. Enakkkk sih.
Dan toko pempek yang terkenal di kota Palembang, yang harganya lumayan mahal di antara toko pempek lainnya di Palembang, yaitu Restoran Pempek Beringin. Di sini ada lengkap, dari pindang, pempek, es kacang merah, otak-otak, sampe kue-kue-an. Ini restoran pempek pake pajak, makanye mahal. Hahaha... (bukan orang yang taat bayar pajak sih XD)
Akhirnya keluar juga nih gambar pempek... hahahah... Di gambar kiri ada pempek dan otak-otak, ga ketinggalan cemilan srikaya yang warna ijo di pojok kanan atas tuh. Srikaya itu sendiri kaya ager lembek, manis kaya santan (ya iyalah namanya aja srikaya, bukan buah srikaya loohh). Di gambar kanan namanya adalah pangsit kalau kata orang Palembang. Aslinya apa ya, hmmm... Pempek kecil di kasih kuah bakso, dan di tambah entah lobak atau apa sayur apa gitu.
Di rumah makan bringin, ga ketinggalan makan lenggang panggang. Jadi sebenernya lenggang bisa di bikin macem-macem. Bikin kuah santen, goreng pake telor, dan kalau yang ini di bakar pake telur. Enak wangi, dan jadinya ga bosen dengan pempek yang gitu-gitu aja. Hehehe.... So pasti namanya pempek, ga jauh-jauh dari cocolan cuko. Cuko-nya sih yang bikin pempek itu enak apa nggak. Heheheh... Dan kalau orang palembang biasanya makan cuko-nya di sruputttt....
Sebenernya masih ada banyak lagi di palembang yang tekenal, mie celor, dan berbagai macam pempek yang belum ada kesempatan di critain, belum lagi kerupuknya yang enak-enak. Hehehe... Well, sampai di sini dulu ya... Pada waktu catatan ini di tulis, TS nya udah ngiler banget ngidam, tapi sayang karena lagi di luar Indo selama beberapa saat, jadinya yah nasib deh.... Bisa ke bawa mimpi kali nih... hiks...
PS: Ga lupa TS mengucapkan banyak terima kasih buat Fams di Palembang, terutama Ako Ahong & Fams, Ako Acen & Qinpo, juga SuPho HK, dan semua fams di Palembang yang dengan senang hati mau di repotin. Hehehe....
Subscribe to:
Posts (Atom)